Sabtu, 27 Januari 2018

The Lost Memory (1/?)


PART 1

Kyu Hyun menghela nafasnya. Akhirnya ia terbebas dari belenggu pekerjaan yang melelahkan ini. Ia meregangkan kedua lengannya ke atas, melakukan sedikit peregangan tangan. Sejenak ia kembali teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat ia berada di sebuah supermarket. Malam itu ia sedang menunggu Chang Min -yang katanya akan menjemputnya disana- lalu pada saat itu tanpa disengaja ia bertatapan dengan seorang gadis di sebelahnya. Ia sempat mengira bahwa ia hanya salah lihat. Ia tidak mungkin melupakan hazel indah mliki gadis itu. Ya, pasti mereka hanya mirip. Pikir Kyu Hyun begitu. Tapi entah mengapa jauh dilubuk hati kecilnya mengatakan gadis itu ialah gadis yang sama dengan gadisnya. Gadisnya? Entahlah. Ia juga tak tau kenapa hatinya masih terus mengharapkan kembalinya gadis itu walau ia tau itu takkan mungkin. Tapi, tatapan gadis itu –gadis yang ia temui di supermarket malam itu- menyiratkan tatapan penuh tanda tanya tapi sarat akan rindu yang mendalam. Benarkah begitu? Atau itu hanya perasaan ku saja? Batin Kyu Hyun terus berkecamuk. Bayangan gadis itu saat menatapnya malam itu sungguh tak bisa ia hilangkan dari ingatannya. Terus menerus terbayang. “Ya Tuhan, benarkah itu dirimu? Apa yang harus ku lakukan sekarang?” desah Kyu Hyun.

“Cho Kyu Hyun!” seorang pria berdiri didepan pintu ruangan milik Kyu Hyun dengan wajah yang tertekuk kesal. Pria itu menggelengkan kepalanya pelan saat melihat tingkah Kyu Hyun yang terus menerus melamun tanpa sebab beberapa hari ini, sampai-sampai tidak mendengar teriakannya. “Ya! Cho Kyu Hyun. Wae geurrae?” akhirnya ia mengalah dan menepuk pelan pundak Kyuhyun guna menyadarkan pria itu dari lamunannya. “Eoh? Ah, Dong Hae hyung. Wae?” Kyu Hyun melongo dengan wajah polosnya saat pria itu –Dong Hae- menepuk pelan pundaknya. Dong Hae menggelengkan kepalanya lagi melihat Kyu Hyun. “Pabo. Aku yang seharusnya bertanya padamu. Kau ini kenapa? Apa terjadi sesuatu padamu sampai-sampai kau tak medengar teriakan ku tadi. Ada apa? Akhir-akhir ini sepertinya kau sering sekali melamun. Apa ada yang mengganggu pikiranmu, hem?” Kyu Hyun tersenyum kecil saat mendengar perkataan Dong Hae. “Tidak ada apa-apa, hyung” jawabnya singkat lalu berdiri dari kursi kerjanya. “Ayo kita makan siang. Hari ini entah kenapa aku sangat ingin makan siang bersamamu hyung. Kajja” Kyu Hyun beranjak keluar dari ruangannya meninggalkan Dong Hae yang masih melongo heran melihat tingkah pria itu. “Dia selalu bisa mengalihkan pertanyaanku. Dasar. Pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku. Sejak kapan Cho Kyu Hyun uring-uringan seperti itu. Ckck” Donghae pun berlari kecil menyusul Kyu Hyun yang sudah keluar dari sana beberapa detik yang lalu.

**************************************

Ji Ra menjerit senang saat melihat sebuah notifikasi pemberitahuan di ponsel nya. Ia bahkan nyaris terjungkal kebelakang. Hae Ra yang berada didepan Ji Ra pun terlonjak kaget saat mendengar jeritan sahabatnya itu. “Astaga, Ra-ya. Kau harus lihat ini. Lihat! Mereka menerimaku. Ya Tuhan sungguh aku senang sekali” pekik Ji Ra kegirangan, ia menyerahkan ponselnya itu pada Hae Ra. “Jinjja? Mereka menerimamu, Ji?” Hae Ra memfokuskan pandangannya lagi pada ponsel milik Ji Ra. Benar, disana tertulis bahwa Ji Ra resmi diterima di sebuah perusahaan swasta impiannya. “Ya Tuhan, Ji chukkae. Ah, aku sangat senang. Ya ampun akhirnya kerja kerasmu selama ini terwujud juga. Aku bangga padamu, Ji” Hae Ra memeluk Ji Ra erat. “Gomawo, Ra-ya. Aku berhasil juga karena bantuan darimu” merekapun berpelukan bersama dan tertawa bahagia. “Kau harus mentraktirku setelah ini, Ji” tukas Haera. “Hahaha, tentu saja. Aku akan mentraktirmu nanti saat aku menerima gaji pertamaku” cengir Ji Ra. “Baiklah, ku pegang janjimu” lalu mereka tertawa lagi. 

“Kau harus mempersiapkan dirimu, Ji. Bukankah tertulis disitu mereka akan mengadakan first gathering lusa besok?” Ji Ra mengangguk mendengar perkataan Hae Ra. Ya, dia harus mempersiapkan dirinya dan segala kebutuhannya untuk dihari pertamanya bekerja. Sungguh ini sangat mendebarkan bagi Jira. Ia akhirnya diterima di perusahaan yang di idam-idamkannya. Sebuah perusahaan penerbitan buku dan ia diterima sebagai editor disana. “Benar, aku harus mempersiapkan semuanya dari sekarang. Kira-kira, apa saja yang akan ku kubutuhkan nanti, Ra-ya?” Ji Ra menggaruk tengkuknya pelan. Sungguh, apa saja yang harus ia persiapkan? “Kau butuh baju baru dan beberapa alat make up, Ji. Aku akan mengajarkan mu bagaimana caranya berdandan dengan benar. Kau tau, penampilan itu nomor satu bagi orang yang sudah bekerja. Dan kau harus berpenampilan baik di hari pertamamu bekerja” ucap Hae Ra. Ji Ra hanya mengangguk pelan. Berdandan? Ya ampun, ia sama sekali buta akan hal itu. Selama ini ia tidak pernah berdandan. Cukup bedak dan liptint, dan bagi Ji Ra itu sudah cukup. 

Ya, tapi benar apa yang dikatakan oleh Hae Ra. Ia harus good looking di hari pertamanya bekerja. Bukankah first impression itu sangat penting?

Kajja. Ikut aku. Ayo kita pilih baju yang bagus untukmu, Ji” Hae Ra menarik lengan sahabatnya itu. Ji Ra hanya mengangguk pasrah mengikuti langkah kaki Hae Ra.

***********************************

”Oh, ayolah Kyu. Kenapa kau malah berniat menolak tawaran ini? Ini akan sangat menguntungkan buat kita. Kita bisa mempromosikan beberapa karya yang telah kita buat. Aku lelah terus menerus berharap lebih pada perusahaan ini. Kesempatan tidak datang dua kali.” Dong Hae mengusap kepalanya secara kasar. “Aku tidak bisa terima tawaran ini begitu saja, hyung. Apa mereka benar-benar mau menjalin kerja sama dengan kita, atau mungkin mereka punya maksud lain, kita sama-sama tidak tahu.” Kyu Hyun menatap Dong Hae lantang. “Kenapa kau berpikiran seperti itu, hm? CGA Company itu perusahaan besar. Mereka tidak mungkin sembarangan menawarkan tawaran kerja sama begitu saja.” Pekik Dong Hae. “Ya baiklah. Akan ku pikirkan lagi nanti.” Ucap Kyu Hyun, lalu dia kembali sibuk dengan komputer dimejanya. “Tidak, tidak. Sampai berapa lama lagi kau akan memikirkan tentang hal ini? Kita tidak bisa membiarkan mereka menunggu lama. Akan ku katakan pada mereka sekarang juga bahwa kita resmi menerima tawaran itu.” Dong Hae merogoh saku celananya, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang disebrang sana.

Kyu Hyun terlonjak kaget saat Dong Hae benar-benar menghubungi pihak CGA Company dan pria itu mengatakan pada pihak CGA Company bahwa mereka berdua menerima tawaran tersebut. Kyu Hyun menghela nafas pelan. Ia mengerti kenapa Dong Hae bersikeras menerima tawaran ini. Ia tahu, pendapatan yang mereka terima di perusahaan ini sangat tidak sebanding dengan tawaran dari CGA Company. Dong Hae mengakhiri percakapannya dengan seseorang disebrang sana lalu menatap Kyu Hyun dengan cengiran lebarnya. “Mereka akan mengundang kita ke kantor mereka, Kyu. Besok jam makan siang mereka ingin makan bersama dengan kita sembari membicarakan mengenai hal ini lebih lanjut.” Dong Hae kembali ke kursi kerjanya yang berada tepat di sebelah meja kerja milik Kyu Hyun. “Ya, baiklah hyung. Apa saja yang perlu disiapkan untuk pertemuan besok?” “Aku saja yang mempersiapkan semua hal untuk besok. Kau cukup mempersiapkan dirimu saja. Okay?” Dong Hae mengedipkan sebelah matanya. Kyu Hyun memutar bola matanya jengah melihat tingkah Dong Hae. “Ya, terserah.” Ucap Kyu Hyun cuek.

******************************

Hari ini adalah hari pertama Ji Ra bekerja dan ia benar-benar dalam mood yang baik hari ini. Pasalnya, ia sangat beruntung bisa dipekerjakan hari ini juga dikantor barunya itu. Ada beberapa karyawan yang diterima tetapi masih harus menunggu beberapa minggu lagi sampai mereka dipanggil kembali karena adanya beberapa alasan. Dan ia merasa sangat beruntung saat mendengar namanya dipanggil langsung oleh sang manajer dan ia resmi bergabung dengan tim editor dikantor itu. Sang manajer menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh semua pegawai baru diperusahaan ini. Semua pegawai yang baru diterima akan menjalani magang selama 2 bulan dan akan dinilai seberapa baik kinerja mereka masing-masing. Setelah mendapat pengarahan, sang manajer langsung menempatkan semua pegawai baru tersebut dibagian masing-masing.

“Ji Ra-ssi, ini meja kerja anda. Mulai hari ini anda resmi bergabung dengan tim editor dan saya harap anda betah kerja disini.” Ucap sang manajer dengan ramah. Ji Ra tersemyum senang saat melihat meja kerjanya yang terlihat sangat elit itu. Tentu saja ia akan sangat betah bekerja disini. Dan ia berjanji dalam hatinya, ia pasti akan bekerja dengan baik. “Gamsahamnida, manajer-nim. Saya pasti akan bekerja dengan sungguh-sungguh.” Ucap Ji Ra dengan penuh keyakinan. Sang manajer pun mengangguk. Setelah manajer tersebut pergi, Ji Ra segera duduk dkursi kerja nya dengan semangat. “Wah, ini terasa sangat empuk. Dan ini komputer keluaran terbaru. Daebak!” seru Ji Ra kegirangan. “Yah, baiklah mulai hari ini aku akan bekerja dengan giat. Hwaiting, Kim Ji Ra!”

*****************************

Makan siang bersama pun diadakan di ruangan tim editor perusahaan CGA Company. Para tim editor tersebut tampak tengah menyambut hangat dua orang yang katanya akan bekerja sama ddngan mereka dalam sebuah mega proyek yang akan dirampungkan di awal tahun ini. Mereka saling berkenalan satu sama lain dan tampak sudah akrab. Dua orang itu –Kyu Hyun dan Dong Hae- tampak sangat gembira bisa disambut hangat seperti ini. Sang ketua tim editor pun menjelaskan maksud dan tujuan dari kerjasama proyek ini.

Tapi Kyu Hyun sama sekali tidak bisa fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh Tuan Park Jung Soo –ketua tim editor CGA Company-. Matanya justru terus menatap intens ke arah gadis yang duduk bersebrangan dengannya tepatnya di sebelah Tuan Park. Gadis itu tadi memperkenalkan diri dan namanya juga sama dengan nama gadisnya. Gadis ini –gadis yang ia temui di supermarket waktu itu- bernama Kim Ji Ra. Sungguh. Otak Kyu Hyun sudah tidak bisa berkonsentrasi lagi. Pikirannya penuh dengan gadis ini, gadis yang saat ini duduk bersebrangan dengannya. Tuan Park mengatakan bahwa Ji Ra lah yang akan membantunya dalam proyek kerjasama ini. Dalam artian, Ji Ra akan menjadi asisten Kyu Hyun dalam pengerjaan proyek ini. Kim Ji Ra… benarkah ini dirimu? Kenapa kau sama sekali tidak mengenaliku? Bagaimana ini bisa terjadi? Kau, ternyata benar-benar masih hidup? Batin Kyu Hyun terus berkecamuk.


To Be Continue…