PART 1
Kyu Hyun menghela nafasnya.
Akhirnya ia terbebas dari belenggu pekerjaan yang melelahkan ini. Ia
meregangkan kedua lengannya ke atas, melakukan sedikit peregangan tangan.
Sejenak ia kembali teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat ia berada di
sebuah supermarket. Malam itu ia sedang menunggu Chang Min -yang katanya akan
menjemputnya disana- lalu pada saat itu tanpa disengaja ia bertatapan dengan
seorang gadis di sebelahnya. Ia sempat mengira bahwa ia hanya salah lihat. Ia
tidak mungkin melupakan hazel indah mliki gadis itu. Ya, pasti mereka hanya
mirip. Pikir Kyu Hyun begitu. Tapi entah mengapa jauh dilubuk hati kecilnya
mengatakan gadis itu ialah gadis yang sama dengan gadisnya. Gadisnya? Entahlah.
Ia juga tak tau kenapa hatinya masih terus mengharapkan kembalinya gadis itu
walau ia tau itu takkan mungkin. Tapi, tatapan gadis itu –gadis yang ia temui
di supermarket malam itu- menyiratkan tatapan penuh tanda tanya tapi sarat akan
rindu yang mendalam. Benarkah begitu? Atau itu hanya perasaan ku saja? Batin
Kyu Hyun terus berkecamuk. Bayangan gadis itu saat menatapnya malam itu sungguh
tak bisa ia hilangkan dari ingatannya. Terus menerus terbayang. “Ya Tuhan,
benarkah itu dirimu? Apa yang harus ku lakukan sekarang?” desah Kyu Hyun.
“Cho Kyu Hyun!” seorang pria
berdiri didepan pintu ruangan milik Kyu Hyun dengan wajah yang tertekuk kesal.
Pria itu menggelengkan kepalanya pelan saat melihat tingkah Kyu Hyun yang terus
menerus melamun tanpa sebab beberapa hari ini, sampai-sampai tidak mendengar
teriakannya. “Ya! Cho Kyu Hyun. Wae geurrae?” akhirnya ia mengalah dan
menepuk pelan pundak Kyuhyun guna menyadarkan pria itu dari lamunannya. “Eoh?
Ah, Dong Hae hyung. Wae?” Kyu Hyun
melongo dengan wajah polosnya saat pria itu –Dong Hae- menepuk pelan pundaknya.
Dong Hae menggelengkan kepalanya lagi melihat Kyu Hyun. “Pabo. Aku yang seharusnya bertanya padamu. Kau ini kenapa? Apa
terjadi sesuatu padamu sampai-sampai kau tak medengar teriakan ku tadi. Ada
apa? Akhir-akhir ini sepertinya kau sering sekali melamun. Apa ada yang mengganggu
pikiranmu, hem?” Kyu Hyun tersenyum kecil saat mendengar perkataan Dong Hae.
“Tidak ada apa-apa, hyung” jawabnya
singkat lalu berdiri dari kursi kerjanya. “Ayo kita makan siang. Hari ini entah
kenapa aku sangat ingin makan siang bersamamu hyung. Kajja” Kyu Hyun beranjak keluar dari ruangannya meninggalkan
Dong Hae yang masih melongo heran melihat tingkah pria itu. “Dia selalu bisa
mengalihkan pertanyaanku. Dasar. Pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku.
Sejak kapan Cho Kyu Hyun uring-uringan seperti itu. Ckck” Donghae pun berlari
kecil menyusul Kyu Hyun yang sudah keluar dari sana beberapa detik yang lalu.
**************************************
Ji Ra menjerit senang saat
melihat sebuah notifikasi pemberitahuan di ponsel nya. Ia bahkan nyaris
terjungkal kebelakang. Hae Ra yang berada didepan Ji Ra pun terlonjak kaget
saat mendengar jeritan sahabatnya itu. “Astaga, Ra-ya. Kau harus lihat ini. Lihat! Mereka menerimaku. Ya Tuhan sungguh
aku senang sekali” pekik Ji Ra kegirangan, ia menyerahkan ponselnya itu pada
Hae Ra. “Jinjja? Mereka menerimamu,
Ji?” Hae Ra memfokuskan pandangannya lagi pada ponsel milik Ji Ra. Benar,
disana tertulis bahwa Ji Ra resmi diterima di sebuah perusahaan swasta impiannya.
“Ya Tuhan, Ji chukkae. Ah, aku sangat
senang. Ya ampun akhirnya kerja kerasmu selama ini terwujud juga. Aku bangga
padamu, Ji” Hae Ra memeluk Ji Ra erat. “Gomawo,
Ra-ya. Aku berhasil juga karena
bantuan darimu” merekapun berpelukan bersama dan tertawa bahagia. “Kau harus
mentraktirku setelah ini, Ji” tukas Haera. “Hahaha, tentu saja. Aku akan
mentraktirmu nanti saat aku menerima gaji pertamaku” cengir Ji Ra. “Baiklah, ku
pegang janjimu” lalu mereka tertawa lagi.
“Kau harus mempersiapkan dirimu, Ji.
Bukankah tertulis disitu mereka akan mengadakan first gathering lusa besok?” Ji Ra mengangguk mendengar perkataan
Hae Ra. Ya, dia harus mempersiapkan dirinya dan segala kebutuhannya untuk
dihari pertamanya bekerja. Sungguh ini sangat mendebarkan bagi Jira. Ia
akhirnya diterima di perusahaan yang di idam-idamkannya. Sebuah perusahaan
penerbitan buku dan ia diterima sebagai editor disana. “Benar, aku harus
mempersiapkan semuanya dari sekarang. Kira-kira, apa saja yang akan ku
kubutuhkan nanti, Ra-ya?” Ji Ra
menggaruk tengkuknya pelan. Sungguh, apa saja yang harus ia persiapkan? “Kau
butuh baju baru dan beberapa alat make up, Ji. Aku akan mengajarkan mu
bagaimana caranya berdandan dengan benar. Kau tau, penampilan itu nomor satu
bagi orang yang sudah bekerja. Dan kau harus berpenampilan baik di hari
pertamamu bekerja” ucap Hae Ra. Ji Ra hanya mengangguk pelan. Berdandan? Ya
ampun, ia sama sekali buta akan hal itu. Selama ini ia tidak pernah berdandan.
Cukup bedak dan liptint, dan bagi Ji Ra itu sudah cukup.
Ya, tapi benar apa
yang dikatakan oleh Hae Ra. Ia harus good
looking di hari pertamanya bekerja. Bukankah first impression itu sangat penting?
“Kajja. Ikut aku. Ayo kita pilih baju yang bagus untukmu, Ji” Hae Ra
menarik lengan sahabatnya itu. Ji Ra hanya mengangguk pasrah mengikuti langkah
kaki Hae Ra.
***********************************
”Oh, ayolah Kyu. Kenapa kau malah
berniat menolak tawaran ini? Ini akan sangat menguntungkan buat kita. Kita bisa
mempromosikan beberapa karya yang telah kita buat. Aku lelah terus menerus
berharap lebih pada perusahaan ini. Kesempatan tidak datang dua kali.” Dong Hae
mengusap kepalanya secara kasar. “Aku tidak bisa terima tawaran ini begitu
saja, hyung. Apa mereka benar-benar
mau menjalin kerja sama dengan kita, atau mungkin mereka punya maksud lain,
kita sama-sama tidak tahu.” Kyu Hyun menatap Dong Hae lantang. “Kenapa kau
berpikiran seperti itu, hm? CGA Company itu
perusahaan besar. Mereka tidak mungkin sembarangan menawarkan tawaran kerja
sama begitu saja.” Pekik Dong Hae. “Ya baiklah. Akan ku pikirkan lagi nanti.”
Ucap Kyu Hyun, lalu dia kembali sibuk dengan komputer dimejanya. “Tidak, tidak.
Sampai berapa lama lagi kau akan memikirkan tentang hal ini? Kita tidak bisa
membiarkan mereka menunggu lama. Akan ku katakan pada mereka sekarang juga
bahwa kita resmi menerima tawaran itu.” Dong Hae merogoh saku celananya,
mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang disebrang sana.
Kyu Hyun terlonjak kaget saat
Dong Hae benar-benar menghubungi pihak CGA
Company dan pria itu mengatakan pada pihak CGA Company bahwa mereka berdua menerima tawaran tersebut. Kyu Hyun
menghela nafas pelan. Ia mengerti kenapa Dong Hae bersikeras menerima tawaran
ini. Ia tahu, pendapatan yang mereka terima di perusahaan ini sangat tidak
sebanding dengan tawaran dari CGA Company.
Dong Hae mengakhiri percakapannya dengan seseorang disebrang sana lalu menatap
Kyu Hyun dengan cengiran lebarnya. “Mereka akan mengundang kita ke kantor
mereka, Kyu. Besok jam makan siang mereka ingin makan bersama dengan kita
sembari membicarakan mengenai hal ini lebih lanjut.” Dong Hae kembali ke kursi
kerjanya yang berada tepat di sebelah meja kerja milik Kyu Hyun. “Ya, baiklah hyung. Apa saja yang perlu disiapkan
untuk pertemuan besok?” “Aku saja yang mempersiapkan semua hal untuk besok. Kau
cukup mempersiapkan dirimu saja. Okay?”
Dong Hae mengedipkan sebelah matanya. Kyu Hyun memutar bola matanya jengah
melihat tingkah Dong Hae. “Ya, terserah.” Ucap Kyu Hyun cuek.
******************************
Hari ini adalah hari pertama Ji Ra
bekerja dan ia benar-benar dalam mood yang
baik hari ini. Pasalnya, ia sangat beruntung bisa dipekerjakan hari ini juga
dikantor barunya itu. Ada beberapa karyawan yang diterima tetapi masih harus
menunggu beberapa minggu lagi sampai mereka dipanggil kembali karena adanya beberapa
alasan. Dan ia merasa sangat beruntung saat mendengar namanya dipanggil
langsung oleh sang manajer dan ia resmi bergabung dengan tim editor dikantor
itu. Sang manajer menyampaikan beberapa hal penting yang harus diperhatikan
oleh semua pegawai baru diperusahaan ini. Semua pegawai yang baru diterima akan
menjalani magang selama 2 bulan dan akan dinilai seberapa baik kinerja mereka
masing-masing. Setelah mendapat pengarahan, sang manajer langsung menempatkan
semua pegawai baru tersebut dibagian masing-masing.
“Ji Ra-ssi, ini meja kerja anda. Mulai hari ini
anda resmi bergabung dengan tim editor dan saya harap anda betah kerja disini.”
Ucap sang manajer dengan ramah. Ji Ra tersemyum senang saat melihat meja
kerjanya yang terlihat sangat elit itu. Tentu saja ia akan sangat betah bekerja
disini. Dan ia berjanji dalam hatinya, ia pasti akan bekerja dengan baik. “Gamsahamnida, manajer-nim. Saya pasti akan bekerja dengan
sungguh-sungguh.” Ucap Ji Ra dengan penuh keyakinan. Sang manajer pun
mengangguk. Setelah manajer tersebut pergi, Ji Ra segera duduk dkursi kerja nya
dengan semangat. “Wah, ini terasa sangat empuk. Dan ini komputer keluaran
terbaru. Daebak!” seru Ji Ra
kegirangan. “Yah, baiklah mulai hari ini aku akan bekerja dengan giat. Hwaiting, Kim Ji Ra!”
*****************************
Makan siang
bersama pun diadakan di ruangan tim editor perusahaan CGA Company. Para tim editor tersebut tampak tengah menyambut
hangat dua orang yang katanya akan bekerja sama ddngan mereka dalam sebuah mega
proyek yang akan dirampungkan di awal tahun ini. Mereka saling berkenalan satu
sama lain dan tampak sudah akrab. Dua orang itu –Kyu Hyun dan Dong Hae- tampak
sangat gembira bisa disambut hangat seperti ini. Sang ketua tim editor pun
menjelaskan maksud dan tujuan dari kerjasama proyek ini.
Tapi Kyu Hyun
sama sekali tidak bisa fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh Tuan Park
Jung Soo –ketua tim editor CGA Company-.
Matanya justru terus menatap intens ke arah gadis yang duduk bersebrangan
dengannya tepatnya di sebelah Tuan Park. Gadis itu tadi memperkenalkan diri dan
namanya juga sama dengan nama gadisnya. Gadis ini –gadis yang ia temui di
supermarket waktu itu- bernama Kim Ji Ra. Sungguh. Otak Kyu Hyun sudah tidak
bisa berkonsentrasi lagi. Pikirannya penuh dengan gadis ini, gadis yang saat
ini duduk bersebrangan dengannya. Tuan Park mengatakan bahwa Ji Ra lah yang
akan membantunya dalam proyek kerjasama ini. Dalam artian, Ji Ra akan menjadi
asisten Kyu Hyun dalam pengerjaan proyek ini. Kim Ji Ra… benarkah ini dirimu?
Kenapa kau sama sekali tidak mengenaliku? Bagaimana ini bisa terjadi? Kau,
ternyata benar-benar masih hidup? Batin Kyu Hyun terus berkecamuk.
To Be
Continue…