Senin, 26 Mei 2014

My Boyfriend is Vampire [7/?]

Title = My Boyfriend is Vampire
Cast = Cho Kyuhyun, Lee Hyoneul (OC), Lee Donghae, Kim Jongwoon, (and the other cast)
Genre = Romance, fantasy
Length = Chapter
Author = Nabilah Aulia Nst (@nabilah1015)

Disclaimer = Ini FF fantasy pertama gue :3 jadi kalo ceritanya ngawur+gak masuk akal mohon dimaklumi :3 FF ini terinspirasi dari film Twilight trus juga terinspirasi dari komik ‘Kunai Legend’. Tapi alur ceritanya beda kok. Ini alur ceritanya asli dari imajinasi aneh bin ajaib gue –” Oh ya, cast disini cuma milik tuhan, keluarganya dan dirinya sendiri. Tapi Lee Hyoneul itu original karakter hasil imajinasi gue. Fine ! sekali lagi maaf kalo banyak typo(s) nya -_- atau apapun itu. Please don’t copy paste without my permission.

Summary = “Perbedaan tak pernah menghalau kisah kita. Percayalah padaku hanya kaulah satu-satunya orang yang ku cintai dengan segenap jiwa dan ragaku tanpa memperdulikan perbedaan antara kita. Tapi aku berjanji, aku pasti bisa berubah demi dirimu”

Story is begin…
Happy reading, Guys ! ^_^


*********
“hyoneul-sii… maukah kau menemaniku menuju masa laluku? Aku benar-benar merindukan yumi. Maukah kau menemaniku berjalan-jalan? jebal…” ucapnya tiba-tiba. Dia berlutut didepanku.

Eotteokkhae? Apa yang harus kulakukan? Aiish… bagaimana dengan kuliahku?

“mianhae, jongwoon-ssi… aku masih ada pelajaran dikelasku” ucapku singkat. Dia tertunduk.

“ne, gwenchanna. Arraseo” ucapnya. lalu dia kembali berdiri. “kau sukakan dengan tempat ini?” tanyanya padaku.
 
Aku mengangguk dan tersenyum padanya.

“maukah kau berselca denganku? Untuk kali ini saja” ucapnya. dia mengeluarkan ponselnya. Aku mengangguk dan mulai tersenyum manis didepan camera.

“ah, gomawo. Kau manis sekali” ucapnya.

“aku baru tau, ternyata ada bunga tulip berwarna biru” ucapku sambil memetik sekuntum bunga tulip berwarna biru.

“bahkan aku juga bisa tunjukkan padamu bunga tulip pelangi” ucapnya sambil tersenyum.

“eh? Jinjjayo? Memangnya ada?” aku terbelalak. Pelangi? Warna biru itu langka apalagi pelangi.

“ada..” jawabnya singkat.

“bagaimana bisa?” ucapku.

“tak  ada yang tak mungkin didunia ini” ucapnya. dia memberikan sekuntum bunga tulip berwarna pelangi padaku.

“waahh… ini nyata? Indah sekali” ucapku. Aku senang sekali. Bunga ini begitu indah.

“tentu saja nyata. Kau suka?” tanyanya.

“aku suka sekali. Waah, cantiknya” aku masih menganga melihat bunga itu. Sungguh indah.

“hyoneul-ah… sebentar lagi masuk. Kajja, kita harus kembali” ucapnya. lalu dia menutup mataku.

******************************
aigoo, benar-benar. Tiba-tiba saja aku bisa berada dikelas. Padahal tadi aku sedang ditaman bunga itu. Luar biasa. Apa kyuhyun bisa melakukan hal yang sama? Lalu, kenapa dia tak melakukan itu padaku? aiish… lee hyoneul, namjachingumu sedang sakit. Tapi kau malah berduan dengan namja lain. Kyuhyun aku merindukanmu. 1 bulan bukan waktu yang sebentar. Pasti waktu akan berjalan sangat lambat tanpamu. Aku bahkan masih memegang bunga tulip pelangi itu.

Tiba-tiba ponselku berdering. Panggilan masuk dari donghae oppa. Aku segera mengangkatnya.

“hyoneul-ah… bagaimana keadaanmu?” tanyanya.

“aku baik-baik, oppa. Jangan khawatir” ucapku.

“apa jongwoon masih mengejarmu? Lalu, kyuhyun bersamamu kan?” tanyanya lagi.

“anni. Jongwoon tak mengejarku lagi. Kyuhyun sedang dalam masa transformasi, jadi dia tak di izinkan untuk bertemu dengan manusia. Aku tidur dirumah heejin eonni” ucapku.

“mwo? Kyuhyun sakit?” sentaknya.

“bukan! Pabo! Dia sedang dalam masa transformasi!” dengusku kesal.

“apa itu?” plaak! Aigoo. Oppaku ini pabo sekali.

“masa transformasi itu masa dimana vampire akan berubah menjadi manusia. Mereka dilarang bertemu dengan manusia. Mereka dilarang menghisap darah. Kalau melanggarnya, misi mereka untuk menjadi manusia akan gagal” ucapku pelan. Aku tak ingin ada orang lain yang tau. Karna kalau dicerna dengan akal sehat ini sedikit tak masuk akal.

“oh, ne. arraseo” ucapnya.

“pabo!” dengusku.

“yak! Aku memang tak tau!” sentaknya

“berhenti bicara keras ditelpon! Telingaku bisa pecah! Lebih baik kau tak usah menelponku daripada aku harus merelakan telingaku pecah”

“oke! Aku takkan menelponmu!” ucapnya.

“ciieee, ngambek nih ye” ucapku menggodanya.

“aiish kau ini!” dengusnya.

“oppa, kalau pulang jangan lupa bawa oleh-oleh. Atau kau lebih baik tak usah pulang daripada pulang tak membawa oleh-oleh untukku” ucapku.

“kau tenang saja. Itu urusan gampang. Jadi kau pergi ke kampus dengan siapa?” tanyanya.

“dengan heechul oppa” ucapku singkat.

“lalu pulangnya?” tanyanya lagi.

“naik bis”

“oh, ne. jaga dirimu baik-baik ne.” ucapnya.

“ne, oppa”

“aku tutup. I love you”

“I love you too oppa…” lalu sesaat kemudian dia memutuskan panggilannya.

“hyoneul-ah… itu bunga tulip?” tanya seorang teman ku.

“ah ne. ini tulip” ujarku.

“warna nya unik sekali. Wah…” dia melongo melihat bunga tulip pelangi yang aku pegang. Aku hanya tersenyum. Bunga ini akan kusimpan. Atau akan aku letakkan divas bunga nanti.
*hyoneul’s POV end*

************
*kyuhyun’s POV*
Aigoo, sudah jam 3 sore. Apa yang harus aku lakukan? Membosankan! Sudah 5 DVD drama yang aku tonton. Sampai-sampai mataku ini rasanya perih. Aiish! Masa transformasi sangat membosankan! Tak ada yang bisa ku kerjakan selain main games, mendengarkan musik, menonton drama, memasak, tidur, aiish! Aku rindu hyoneul! Aaaaaa! Apa yang harus aku lakukan. TV ku sampai panas, karna sejak dari kemarin tak kumatikan. Aigoo, pasti tagihan listrik meningkat drastis. Darimana aku dapat uang? Appa belum mengirim uang. Bagaimana aku mengambil uang kalau aku tak di izinkan bertemu dengan manusia? Aku seperti dipenjara! Aaaaaaa! BOSAN!

Kira-kira apa yang dilakukan hyoneul? Aiish, kenapa aku tak bisa mencium keberadaanya? Aiish kehilangan kekuatan! Sebentar lagi aku kehilangan kesadaran karna mati bosan. Kira-kira apa yang akan terjadi bila aku pergi menemui hyoneul? Aiish! Aaaaaaaaaaaa!
*Kyuhyun’s POV end*

*Hyoneul’s POV*
Aku hanya duduk menonton TV dengan heejin eonni. Aigoo dari tadi dia tak berkedip melihat aktor itu. Segitu cintanya dia dengan aktor itu. Ckckck…

“eon, ganti.. bosan..” dengusku sambil merebut remote dari tangannya.

“andwae! Sebentar lagi habis” ucapnya. matanya masih fokus pada layar televisi. Sedangkan tangannya sibuk merogoh toples kacang yang dipegangnya. Ckck… dia masih belum berubah.

“aiish, eon! Bosan” dengusku lagi. Dia tetap fokus. Huwaaa! Kim heejin! Kau menyebalkan!

“hyoneul-ah, tadi malam aku melihat hantu” ucapnya tiba-tiba. Dia menoleh padaku dengan raut muka serius.

“hantu? Mana ada hantu” ucapku cuek.

“ada! Aku yakin aku tak salah lihat! Hantu itu duduk didekat ranjangmu” ucapnya lagi.

“omo! Eon, kau jangan mencoba menakut-nakutiku” ucapku.

“aku serius! Aku tak berbohong!” ucapnya lagi.

“itu hanya perasaan eon saja” aku kembali fokus ke TV, walau aku tak suka acara itu.

“terserah kau kalau kau tak percaya. Tapi yang jelas, aku tak salah lihat” ucapnya. lalu dia kembali mengunyah kacangnya.

Aku hanya menghela nafas. Heejin eonni imajinasinya terlalu tinggi. Ini efek karna terlalu banyak makan kacang. Atau efek karna kebanyakan baca komik. Aigoo… ckck…

Tiba-tiba ponselku berdering. Panggilan masuk! Dari kyuhyun. Wah, aku senang sekali. Aku langsung mengangkatnya.

“ne..” ucapku pelan.

“chagi-ya!” teriaknya.

“yak! Pelankan suaramu! Aiish! Telingaku bisa pecah!” bentakku.

“yak, berhenti berbicara keras. Aku sedang menonton” ucap heejin eonni saat aku membentak kyuhyun.

“chagi aku booooooosaaaaaaaan! Aku bosan! Aku bosan! Aaaaa!” itu suara frustasi. Aigoo kyuhyun, telingaku bisa pecah.

“siapa itu? Namjachingumu?” tanya heejin eon tiba-tiba. Dia mendekat ke arahku dan mencoba mendekatkan telinganya ke ponselku.

“chagi! Yak! Chagi-ya! Kau dengar aku?” teriak kyuhyun.

“ne! ne! aku dengar! Jelas sekali bahkan” dengusku.

“yak, eon menjauhlah” aku mendorong heejin eonni agar menjauh dariku.

“aiish kau ini” dengusnya.

“chagi aku bosan…” dengus kyuhyun.

“aku juga bosan. Bukan kau saja yang bosan. Aku juga” ucapku.

“ah, tapi setidaknya rasa bosanku sedikit hilang karna mendengar suaramu” ucapnya.

“kau sudah makan?” tanyaku.

“ne, sudah” ucapnya.

“ciee, ciee, cuit cuit!” heejin eon menggodaku. Aiish, eonni!

“eon, tenang lah sedikit” ucapku.

“siapa itu chagi?” tanya kyuhyun.

“heejin eonni” ucapku singkat.

“oh..”

“eh? Dia kenal aku?” ucap heejin eonni kaget

“ne. dia tau, kau tetanggaku” ucapku singkat.

“chagi, kajja, pasang video call mu” ucapnya manja.

“anni. Tak perlu” bantahku.

“aiish.. ayolah” ucapnya.

“anni”

“ayolah…”

“anni”

“chagi, apa jongwoon masih mengganggu mu?” tananya tiba-tiba.

“anni, dia tak mengganggu ku lagi” jawabku.

“ah syukurlah. Chagi aku kehilangan kekuatanku” ucapnya lirih.

“ne? lalu?”

“aku tak bisa membaca pikiran orang! Aku tak bisa mencium bau darah! Aaa! Aku menderita!” ucapnya.

“apa sampai separah itu? Cepatlah sembuh” ucapku.

“ne.. hanya 1 bulan. Tapi kurasa appa ku akan datang dan menjemputku untuk pergi ke new york” ujarnya

“mwo? New york? Berapa lama? 1 bulan? Aiish lama sekali” ucapku. Aku memanyunkan bibirku. Heejin eonni hanya terkekeh melihat ekspresiku.

“ne, 1 bulan. Mianhae… tapi aku janji, setelah aku kembali, kita pergi bersama. Tunggu aku ne, chagi” ujarnya.

“ne…” aku hanya manyun. 1 bulan itu lama. Kyuhyun, aku akan merindukanmu…

“istirahatlah… kau harus banyak istirahat” ucapku.

“ne.. saranghae..” ucapnya pelan.

“nado saranghae…” balasku. Akhirnya dia memutuskan sambungan panggilannya.

Heejin eonni hanya tersenyum padaku.

“namjachingu mu itu sangat romantis” ucapnya. sambil tetap fokus pada layar TV. Aku hanya tersenyum mendengar  ucapan heejin eonni.

“ne, tapi dia akan pergi ke new york! Lalu apa yang harus aku lakukan eon? Aaaaa! 1 bulan pergi ke new york! Aaa!” aku meremas-remas rambutku. Aiish… aku tak mau kyuhyun pergi. Tapi aku sadar, ia harus lakukan itu demi kebaikannya.

“mwo? 1 bulan? New york? Memangnya dia sakit apa?” mata heejin eonni membulat seketika.

“dia.. di.. dia sakit pneumotrax. Ne.. pneumotrax” ucapku. Astaga. Penyakit apa itu. Sebenarnya kyuhyun tidak sakit. Tapi mana mungkin aku bilang pada heejin eonni kalau kyuhyun sedang menjalani masa transformasi. Lagipula kalau aku ceritakan semuanya, dia tetap tidak akan pernah mengerti.

“pneumotrax? Aigoo.. itu cukup parah. Semoga dia bisa cepat sembuh ne.. kau harus mendoakannya. Tapi kenapa kau tak menjenguknya?” tanyanya tiba-tiba. Omo! Apa yg harus ku katakan sekarang?

“oh, sudah kok. Dia tak bisa diganggu, jadi aku hanya bisa menelponnya” ucapku. Kali ini berbohong lagi.

“oh, ne.. hyoneul.. aku benar-benar melihat hantu tadi malam” ucapnya. dia merangkul tangan kiriku.

“jinjjayo? Itu mungkin hanya halusinasimu saja, eon” aku mencoba menenangkannya.

“aku yakin aku tak salah lihat. Sepertinya dia seorang namja. Dia mengenakan jas hitam. Rambutnya agak acak-acakan. Tingginya sekitar 178 cm” dia mencoba mengingat hal yang ada dikepalanya.

“makanya, jangan terlalu banyak menonton film horror!” aku menepuk pelan tangan kanannya.

“aiish! Kau ini. aku serius! Tapi aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas” ucapnya lagi.

“makanya kalau sebelum tidur berdoa dulu” cibirku.

“sudah! Kenapa kau jadi menceramahi aku? Aiish…” dia merengut. Tapi toples kacang itu tetap berada dipelukannya. Dia malah menjejalkan banyak kacang ke mulutnya.

“eon, berhenti makan kacang. Nanti kau jerawatan” aku menarik toples itu dari tangannya. Ia tampak cemberut saat aku melakukan itu. Haha… eonni, kau seperti anak-anak. Hahaha…

***************************
sekarang sudah pukul 8 malam. Aku, heejin eonni dan heechul oppa sedang berkumpul diruang tengah. Heechul oppa baru saja pulang.

“hyoneul, ini uang jajanmu selama seminggu. Ini uang yang donghae kirimkan padaku tadi pagi” heechul oppa menyodorkan sebuah amplop padaku. dan aku segera menerima amplop itu.

“ah, ne, gomawo oppa” ucapku. Heechul oppa tersenyum simpul padaku.

“heechul-ah.. apa kau pernah melihat hantu?” heejin eonni tiba-tiba bertanya. Aiish, dia mulai lagi.

“mwo? Hantu? Kenapa memangnya?” heechul oppa tak menoleh sedikitpun ke heejin eonni. Dia malah sibuk dengan Iphone nya itu.

“aiish, aku tanya, apa kau pernah melihat hantu?” sentak heejin eonni.

“kalau hantu mungkin baru gwisin atau gumiho yang pernah kulihat langsung dengan mata kepalaku sendiri. Wae? Kau melihat hantu?” heechul oppa menatap heejin eonni dengan penuh tanya.

“ne, dia namja” ucap heejin eon singkat.

“eeuum, kalau namja mungkin saja vampire?” alisnya naik.

“omo! Kau jangan menakutiku. Vampire? Memangnya ada?” heejin eon tampak ketakutan. Tunggu! Vampire? Jinjjayo? Apa benar heejin eonni melihat vampire? Apa itu kyuhyun? Apa… jongwoon?

“tentu saja ada. Aku pernah melihat langsung. Ah, sudah lah.. aku lelah” heechul oppa bangkit dari sofa dan berjalan ke kamarnya.

Vampire? Jadi heejin eon melihat vampire? Jongwoon kah?

“kau melihat vampire eon?” tanyaku pada heejin eonni yang masih diam seribu kata dan mematung.

“mollayo… tadi malam aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Aku yakin pada saat itu aku tidak sedang bermimpi” ucapnya. dia menggigit jari telunjuk nya.

“tenangkan dirimu eon…” aku mengelus punggung heejin eonni. Dia hanya mengangguk pelan.

***************************
aku menarik selimutku. Kulihat heejin eonni masih belum bisa tertidur.

“eon, sebelum tidur berdoalah. Aku tidur duluan ne. aku benar-benar mengantuk” ucapku.

“ah, ne. jja.. tidurlah” ucapnya singkat. Akupun memejamkan mataku dan mulai terlelap dalam tidurku.
*Hyoneul’s POV end*

*Heejin POV*
Aku memejamkan mataku dan berdoa, agar kejadian semalam tak terulang lagi. Akupun mulai terlelap. Tiba-tiba sekarang aku sedang berjalan disebuah gang. Keadaannya sangat sepi. Hanya aku yang berjalan disini. Aku terus berjalan. Aku merasa seperti ada yang mengikutiku dari belakang. Tapi aku tak memperdulikannya. Aku terus berjalan. Keringat dingin mulai mengucur dikeningku. Lalu tiba-tiba kakiku serasa beku. Kakiku terkunci. Langkah ku terhenti. Aku mencoba melangkahkan kakiku. Tapi tetap tak bisa. Kenapa ini? aku tak bisa bergerak. Tiba-tiba ada yang memegang kedua bahuku. Omo! Rasanya jantungku mau copot. Seorang namja. Matanya merah menyala memiliki gigi taring yang sangat tajam. Dia mendesah dileherku. Dan…. Aaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrgggggh!
*heejin POV end*

*jongwoon POV*
Aigoo… yeoja ini bangun! Aku segera bersembunyi dibawah kasurnya. Astaga! Sedikit lagi! Usahaku untuk minum darah gagal lagi! Argh!

“huh, mimpi apa itu? Vampire?” ucapnya. dia mengelap keringatnya. Lalu dia memegang leher kirinya.

“huh.. hanya mimpi. Heejin… ini hanya mimpi” dia kembali merebahkan tubuhnya dan kembali terlelap.
Aargh! Gagal lagi! Sedikit lagi aku berhasil menggigitnya. Kim heejin kau hebat sekali. Aiish… padahal lehernya sudah berbekas karna taringku sudah menyentuh kulit lehernya. Aku duduk di pinggir ranjangnya. Dari sini aku dapat melihat hyoneul. Dia sedang tertidur sangat lelap. Dia sedang mimpi indah bersama namjachingunya itu. Aiish, segitu cintanya dia pada namja itu sampai-sampai terbawa ke dalam mimpi.

Darah kim heejin ini sungguh wangi. Aku tak tahan. Aiish, kim jongwoon. Lihatlah! Kau sudah berhasil membuat lehernya berbekas. Dua lubang yang cukup dalam. Baiklah, kim heejin kali ini kau aman. Tidurlah. Kalau ku lihat-lihat, kau manis juga. Kkkkk~
*Jongwoon POV end*

*****************************
*author’s POV*
Heechul baru saja selesai bersiap. Dia segera menuju ke ruang makan. Di sana sudah ada heejin dan hyoneul.

“omo! Noona! Ini apa, eoh?” tanya heechul saat melihat bekas luka dileher kiri noonanya.

“memangnya apa?” melirik ke leher kirinya.

“apa ini sakit?” heechul menyentuh bekas itu perlahan.

“anni. Tak sakit sama sekali. Apa ini ya? Aku rasa aku tak terluka” ucapnya.

“noona, ini aneh sekali” ucap heechul.

“sudahlah. Jja, makanlah, sudah jam 7. Hyoneul, kau juga harus berangkatkan? Jadi cepat habiskan sarapanmu” ucap heejin.

“ah, ne eon” hyoneul segera melahap rotinya. Sedangkan heechul masih bertanya-tanya. Tapi dia segera menghabiskan sarapannya.

Setelah selesai sarapan, heechul dan hyoneul segera berangkat. Begitu juga dengan heejin. Dia harus segera bersiap untuk pergi kerja.

“lubang apa itu ya? Aneh sekali” ucap heechul.

“ah, ne. itu aneh sekali. Aku harus mencari tahu” ucap hyoneul.

“ne, kau benar. Tapi dia tak merasakan sakit sedikitpun. Itu sungguh aneh” heechul mengernyitkan alisnya.

************************
*hyoneul POV*
Aku sedang diperpustakaan. Aku benar-benar penasaran dengan bekas luka yang ada dileher heejin eonni jadi aku berniat untuk membaca lebih banyak buku agar aku tahu jawabannya. Berbagai buku telah ku buka dan kubaca. Tapi hasilnya nihil. Aku masih berkutik dirak buku. Tiba-tiba jongwoon muncul didepanku.

“omo! Kau mengagetkanku saja” aku menghela nafas sejenak.

“hehe, mianhae…” dia cekikikan sendiri. Ya, dia berhasil mengagetkanku.

“sedang apa?” tanyanya. Aku hanya diam. Aku yakin, tanpa perlu bertanya padaku dia pasti sudah tahu. Diakan bisa baca pikiran orang. Kenapa harus bertanya.
*hyoneul POV end*

*jongwoon POV*
Aigoo.. anak ini sedang mencari tahu tentang bekas luka dileher kim heejin. Itu bekas gigitan ku. Aiish, jangan sampai dia tahu kalau aku yang melakukan itu. Aigoo, tubuh kim heejin ternyata sangat lemah. Sampai-sampai berbekas seperti itu. Apa yang harus kulakukan sekarang?

To Be Continue…

Sabtu, 24 Mei 2014

My Boyfriend is Vampire [6/?]

Title = My Boyfriend is Vampire
Cast = Cho Kyuhyun, Lee Hyoneul (OC), Lee Donghae, Kim Jongwoon, (and the other cast)
Genre = Romance, fantasy
Length = Chapter
Author = Nabilah Aulia Nst (@nabilah1015)

Disclaimer = Ini FF fantasy pertama gue :3 jadi kalo ceritanya ngawur+gak masuk akal mohon dimaklumi :3 FF ini terinspirasi dari film Twilight trus juga terinspirasi dari komik ‘Kunai Legend’. Tapi alur ceritanya beda kok. Ini alur ceritanya asli dari imajinasi aneh bin ajaib gue –” Oh ya, cast disini cuma milik tuhan, keluarganya dan dirinya sendiri. Tapi Lee Hyoneul itu original karakter hasil imajinasi gue. Fine ! sekali lagi maaf kalo banyak typo(s) nya -_- atau apapun itu. Please don’t copy paste without my permission.

Summary = “Perbedaan tak pernah menghalau kisah kita. Percayalah padaku hanya kaulah satu-satunya orang yang ku cintai dengan segenap jiwa dan ragaku tanpa memperdulikan perbedaan antara kita. Tapi aku berjanji, aku pasti bisa berubah demi dirimu”

Story is begin…
Happy reading, Guys ! ^_^



************
Aku memberanikan diriku masuk ke kamarnya. sebenarnya ini bukan kamar hyoneul. ini kamar yeoja yang bernama Kim Heejin itu. Aku duduk diujung ranjangnya. dia benar-benar mirip dengan yumi. ah, aku tak tega menggigitnya. padahal darahnya begitu harum. aiish! Park Yumi, aku benar-benar merindukanmu. Kau pasti kedinginan. aku menarik selimutnya dan menyelimuti tubuhnya.
*Jongwoon's POV end*                                                                                                                      

*Heejin's POV*
Kenapa aku tidak bisa tidur? aku mengerjapkan mataku. sudah jam 11 malam. tunggu! siapa itu? apa aku bermimpi? sedang apa dia? siapa dia? darimana dia masuk? Hyoneul! apa yang dilakukannya pada hyoneul. AAAAA! Itu pasti hantuuu!!
*Heejin’s POV end*

**************
“Hyoneul! Kajja! Kau berangkat bersamaku saja. Lagipula kantorku dan kampusmu satu arah. Kajja…” ucap Heechul dari mobilnya.

“ah, ne oppa. Gwenchanna. Aku bisa naik bus” ucap hyoneul.

“aiish, kajja! Kalau kau tak mau ikut dengan ku aku akan marah” ancamnya.

“ah, ne baiklah” lalu hyoneul pun masuk ke mobil heechul.

“kau ini. jangan menolakku. Lagipula ongkosnya bisa kau tabung. Oh ya, apa oppa mu ada menelponmu? Dia kemarin menelponku, dia mengirim uang ke rekeningku. Dia bilang itu uang jajan mu selama seminggu ini. nanti aku ambil uangnya” ucapnya.

“ah, ne. donghae oppa belum menelponku. Mungkin dia sedang sibuk” ucap hyoneul singkat.

“ah, ne kau benar. Tadi malam dia juga menelponku di waktu tengah malam. Kurasa kau sudah tidur, jadi dia menelponku” ucapnya lagi.

“ne…” hyoneul mengangguk pelan.

“bagaimana rasanya kuliah di kyunghee? Apa menyenangkan?” tanyanya.

“ah, ne sangat menyenangkan. Fasilitasnya lengkap. Aku suka sekali” ucap hyoneul.

“aku tau kau pasti lelah. Karna kuliah di fakultas kedokteran itu tak mudah. Apa kau benar-benar ingin menjadi dokter?” heechul menoleh pada hyoneul.

“ne, oppa. Aku benar-benar ingin menjadi dokter dan membantu semua orang” uacp hyoneul.

“sungguh mulia keinginanmu” heechul mengusap kepala hyoneul. Hyoneul merapikan kembali rambutnya karna sedikit berantakan akibat usapan tangan heechul.

Heechul menghenttikan mobilnya tepat digerbang kampus hyoneul. Hyoneul pun pamit pada heechul dan berterima kasih.

“gomawo oppa. Hati-hati ne” ucap hyoneul sambil melambaikan tangannya pada heechul.

“ne. belajar yang rajin” ucap heechul dari balik kaca mobilnya. Ia menutup kaca mobilnya dan segera pergi.
Hyoneul segera menuju kelasnya. Tapi saat tiba dikelas dia juga tak melihat kyuhyun. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ada panggilan masuk.

“kyuhyun!” ucap hyoneul saat melihat ponselnya. ia pun segera mengangkat telpon itu.

“yeobbosseo? Chagi-ah…” ucap hyoneul.

“hyoneul-ah… uhuk..uhuk.. eodisseo?” suara kyuhyun terdengar mengerikan. Seperti orang yang sedang batuk parah. Hyoneul yang mendengar itu langsung kaget dan khawatir.

“gwenchannayo? Aku dikampus. Kau dimana? Dirumah?” hyoneul benar-benar khawatir.

“ne, gwenchanna. Aku dirumah. Apa kau masih marah padaku?” suaranya sedikit gusar.

“ne? bagaimana bisa aku marah padamu. Aku tak bisa marah padamu. Aku akan ke rumahmu sekarang” ucap hyoneul.

“anni! Jangan! Jebal! Kau jangan ke sini..” ucapnya.

“wae? Kau sakit! Aku benar-benar mengkhawatirkanmu! Aku akan ke rumahmu” sentak hyoneul.

“andwae! Andwae chagi-ah… jeongmal gwenchanna. Aku sedang dalam masa transformasi. Jadi aku tak di izinkan untuk bertemu dengan manusia” ucapnya.

“aiish. Tapi kau sedang sakit. Bagaimana bisa aku mengacuhkanmu” ucap hyoneul semakin khawatir.

“gwenchanna. Aku hanya ingin minta maaf padamu soal kejadian waktu itu” ucapnya.

“aku sudah memaafkanmu. Aku mengerti kau adalah seorang vampire. Jadi aku memaklumi itu” ucap hyoneul.

“yak! Chagi. Jangan kuat-kuat bilang vampirenya! Nanti ada yang mendengarnya!” sentak kyuhyun.

“oh ne!” hyoneul langsung menutup mulutnya.

“kau yakin kau baik-baik saja? Suaramu terdengar mengerikan” ucap hyoneul.

“ne gwenchanna. Hyoneul-ah… bogoshipeoyo…” ucapnya pelan.

“nado bogoshipeoyo, kyuhyun-ah… cepatlah sembuh. Berapa lama masa tranformasi mu itu?”

“kurang lebih 1 bulan. Aku sudah mengirim surat izin kepada pihak kampus. Mianhae, seminggu ini aku tak bisa berada disisimu” ucapnya lemas.

“ah, ne. gwenchanna. Jangan khawatir. Aku bisa jaga diriku baik-baik” ucap hyoneul

“aku tau kau sendirian dirumah. Dan tadi malam kau tidur dengan tetanggamu kan? Kim heejin namanya” ucapnya

“ne. aku takut tidur sendiri”

“apa jongwoon masih mengganggu mu? Aiish! Vampire itu benar-benar!”

“kau jangan khawatir aku bisa jaga diriku baik-baik”

“aku ingin memelukmu…” ucapnya manja.

“nado. Aku rindu dengan sikap manjamu itu” hyoneul tersenyum.

“hehe, aku tau aku ini memang selalu dirindukan” ucapnya

“jangan kepedean! Oh, chagi-ah.. seonsaengnim sudah masuk ke kelas. Aku tutup ne” ucap hyoneul

“ah ne. fighting chagi! Mmuuuaaah! Hehe” kyuhyun tertawa kecil dari sebrang sana.

“pake cium-cium segala. I love you” ucap hyoneul pelan.

“love you too…” lalu hyoneul menutup telponnya.

Tiba-tiba ponselnya bergetar singkat. Ada pesan masuk.

From : Kyuhyun
Fighting, chagi-ah… I LOVE YOU ! Jaga dirimu baik-baik ne…

Hyoneul tersenyum membaca pesan itu. Dia pun mengeluarkan bukunya dan segera fokus ke pelajaran. Setidaknya rasa rindunya pada kyuhyun sedikit terobati.

************
bel istirahat berbunyi nyaring. Hyoneul pun segera keluar dari kelasnya untuk mencari udara segar. Dia duduk dibangku didepan kelasnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan video call. Dan itu dari kyuhyun. Hyoneul pun langsung mengangkatnya. Terlihat kyuhyun sedang tersenyum pada hyoneul.

“chagi! Aaaa! Aku merindukanmu…” ucapnya dengan ekspresi yang cukup lucu.

“hahaha! Hentikan itu. Kau membuatku malu” ucap hyoneul.

“yak! Chagi-ah, kau semakin yeoppo ne. ahaha… coba saja aku bisa mencubit pipimu” ucapnya.

“haha, kau ini. gwenchannayo? Bibirmu terluka” ucap hyoneul saat melihat ada setitik darah dibibir bawah 
 kyuhyun.

“ah gwenchanna. Memang seperti ini kalo sedang dalam masa transformasi. Aku akan kehilangan banyak darah” ucapnya sambil mengelap bibir bawahnya yang terluka.

“kau pucat sekali. Apa kau sudah makan?” tanya hyoneul.

“ne, sudah. Arrggh…” tiba-tiba kyuhyun merasa kesakitan. Dia memegang lehernya.

“chagi-ah gwenchannayo? Chagi!” hyoneul khawatir saat melihat kyuhyun terus kesakitan sambil memegangi lehernya.

“ah, gwenchanna” ucapnya pelan. Dia mencoba menenagkan dirinya.

"aiish, kau kenapa? Jangan buat aku mati penasaran disini” ucap hyoneul.

“aku baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir. Justru aku sangat khawatir padamu” ucapnya.

“jangan khawatirkan aku. Kau hanya perlu menjaga dirimu. Aku tak perlu dikhawatirkan” ucap hyoneul.

Tiba-tiba panggilannya terputus. Hyoneul langsung panik. Berulang kali ia menyambungkan video call lagi tapi tak ada respon. Dia mencoba menelpon kyuhyun tapi tak ada jawaban.

“ayo angkat! Jangan begini. Jebal” hyoneul mondar-mandir sambil terus berusaha menelpon kyuhyun.

“apa kau mengkhawatirkannya?” tiba-tiba seseorang menyapanya.

“omo! Kau membuatku kaget. Astaga” hyoneul menghela nafas.

“haha.. mianhae kalau aku membuatmu kaget. Dia baik-baik saja. Hanya dalam masa transformasi. Dan dilarang bertemu dengan manusia” ucap namja itu.

“kau tau tentangnya, jongwoon-ssi?” tanya hyoneul heran.

“ne, tentu. Aku bisa tahu hal itu” ucapnya santai. Dia meneguk sekaleng soda yang ada ditangannya.

“kenapa saat masa transformasi vampire dilarang bertemu dengan manusia?” tanya hyoneul.

“yak! Kalau bicara vampire sebaiknya jangan disini. Kajja, kita cari tempat lain” ucanya. Dia merangkul hyoneul menuju taman.

“jawab aku! Kau belum jawab aku!” sentak hyoneul saat mereka tiba ditaman.

“itu karna, emosinya sedang meluap-luap. Kalau dia mencium darah manusia, dia tak bisa mengintrol nafsunya sendiri. Makanya itu dia cukup berbahaya” ucap jongwoon.

“jadi dia menahan lapar?” tanya hyoneul.

“ne. saat masa transformasi, vampire dilarang untuk minum darah dan diminta untuk menahan hawa nafsu. Kalau ia melanggar itu, usahanya akan gagal” ujarnya.

“itu berarti sama saja dengan menggagalkan misi sendiri. Kalau ingin menjadi manusia, seorang vampire harus membiasakan diri untuk menahan hawa nafsunya” tambahnya lagi.

Hyoneul menganggukkan kepalannya. Kehidupan vampire terlalu kejam dan mencekam. Pasti itu sangat menyakitkan.

“saat dalam masa transformasi, badan akan terasa panas, apalagi pada bagian leher. Kepala terasa pusing dan kulit akan terlihat sangat pucat” ucapnya.

“oh, ne. arraseo” ucap hyoneul. Tadi kyuhyun juga merasa sakit pada lehernya. Suaranya juga terdengar serak.

“kyuhyun itu vampire yang kuat. Aku salut dengannya. Dia bisa menjaga hawa nafsunya dengan baik” ucapnya lagi.

“kau tak perlu mengkhawatirkannya. Ia baik-baik saja. Ia hanya kehilangan kekuatannya” ucap jongwoon.

“mwo? Kehilangan kekuatan? Itu berarti…” hyoneul berpikir sejenak.

“ne, dia tak bisa membaca pikiran orang lain, tak bisa berlari cepat” ucapnya.

Hyoneul mengangguk lagi. Kali ini dia benar-benar mengerti.

*jongwoon’s POV*
Dia menganggukkan kepalanya. Aku tau dia pasti sangat khawatir pada namjachingunya itu. Aku dapat membaca apa yang sedang dipikirkannya. Sejak dari tadi dia terus menanyakan, apa kyuhyun baik-baik saja? Hanya pertanyaan itu yang ada dalam pikirannya.

Aku merasa seperti kembali ke masa laluku bersama park yumi. Yumi yang dingin, penyendiri, dan polos. Dia benar-benar mirip dengan yumi. Entah kenapa, sekarang aku merasa tak tega untuk menggigitnya. Padahal misi awalku adalah mendapatkan darahnya. Aiish! Aku sungguh tak tega. Dia terlalu lembut. Aku mulai menyayanginya. Tapi aku sadar, dia telah menjadi milik bocah itu. Aku terlambat. Kalau dia bukan milik kyuhyun, aku pasti sudah merubahnya menjadi vampire agar dia bisa hidup bersama denganku. Dia sibuk dengan ponselnya. tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada pesan masuk. Dia membukanya. Ya, itu dari donghae. Oppanya yang sadis itu. Dia berhasil membuat lengan kiriku berbekas karna sayatan pisau tajamnya itu. Bahkan bekas dilenganku ini tak kunjung menghilang. Kurasa ini permanen.

Kulihat hyoneul mengetik diponselnya itu, meyakinkan pada oppanya kalau dia baik-baik saja. Jantungnya berdebar keras. Aku dapat mendengarnya dengan jelas. Dia masih takut denganku. Kenapa kau harus takut padaku? rasanya sakit sekali melihatmu takut padaku. ya, dulu yumi juga seperti ini saat pertama kali bertemu denganku. Dia terus menghindar. Tapi pada akhirnya dia menyukaiku. Huh… aku benar-benar mengingat hal itu.

Dia diam seribu kata. Hanya menatap pemandangan sekitar. Jantungnya masih berdegup kencang.

“jangan takut… aku takkan macam-macam padamu” ucapku. Aku tak tahan mendengar detak jantungnya itu.

Dia menoleh ke arahku. Aku tersenyum padanya.

“hyoneul-ah, apa kau suka bunga?” tanyaku. Aku hanya ingin memastikan siapa tahu dia juga suka bunga sama seperti yumi.

“ne. suka sekali. Makanya aku sering datang kemari untuk melihat bunga-bunga yang ada disini” ucapnya datar.

“kau suka bunga ini?” aku menjentikkan jariku dan memberinya seikat bunga tulip warna-warni. Dia tersenyum. Haha… aku bisa baca pikirannya! Ini bunga favoritnya.

“wah, aku suka sekali” dia mengambil bunga itu dari tanganku. Dia terlihat sangat senang. Dapat kulihat senyumnya. Ah, dia cantik sekali saat tersenyum.

“aku tau itu bunga favoritmu” ucapku.

“darimana kau tau?” tanyanya.

“haha, aku bisa baca pikiranmu. Jangan tanyakan bunga itu datang darimana. Aku mengambilnya dari sini” aku memegang dadaku. Dia diam. Aku tau dia benar-benar kaget saat aku memberikan bunga itu. Dan terus bertanya, darimana datangnya bunga itu?

“maksudnya?” dia menoleh kearahku. Aku tersenyum padanya.

“bunga itu dari hatiku. Kau tak perlu tanyakan dari mana datangnya bunga itu” ucapku.
*jongwoon’s POV end*

*hyoneul’s POV*
Dia seperti pesulap saja. Hanya menjentikkan jari langsung muncul bunga ditangannya. Aiish! Aku benar-benar bingung. Bagaimana caranya? Dia tersenyum padaku.

“aku tau kau suka bunga tulip,kau suka minum soda, kau suka taman, kau suka jus jeruk” ucapnya tiba-tiba. Aigoo, orang ini benar-benar!

“aku tau pasti setelah ini kau mau ke perpustakaan, lalu meminjam beberapa buku” ucapnya lagi.

“berhenti membaca pikiranku” ucapku. Aku benar-benar kesal.

“jangan marah. Nah, minum dulu” ucapnya sambil menyodorkan sekaleng soda padaku. astaga, darimana datangnya soda itu?

“sudah ku bilang, soda ini datang dari hatiku. Nah” ucapnya. dia bisa dengar aku. Aku bangkit dari tempat 
 dudukku. Tapi dia menghalangiku. Lalu dia menutup mataku.

“lepaskan!” aku terus berusaha menjauhkan tangannya dari kedua mataku.

“tenang, aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat” ucapnya.

Lalu dia membuka mataku. Waaahh… aku mengerjapkan mataku. Tiba-tiba saja sekarang aku sedang berada di sebuah taman bunga yang indah. Semuanya penuh dengan bunga tulip berwarna-warni. Aku senang sekali.

“aku akan mengajakmu ke tempat-tempat indah. Ini salah satunya. Kau suka?” tanyanya padaku. aku mengangguk pelan. Lalu dia tersenyum padaku.

“kau mau kemana lagi? Aku bisa membawamu kemanapun” ujarnya. Dia menjentikkan jarinya, lalu menyelipkan sekuntum bunga di telingaku.

“kau cantik sekali” ucapnya. aku hanya terdiam. Dia merangkulku.

“hyoneul-sii… maukah kau menemaniku menuju masa laluku? Aku benar-benar merindukan yumi. Maukah kau menemaniku berjalan-jalan? jebal…” ucapnya tiba-tiba. Dia berlutut didepanku.

To Be Continue…