Sabtu, 24 Mei 2014

My Boyfriend is Vampire [6/?]

Title = My Boyfriend is Vampire
Cast = Cho Kyuhyun, Lee Hyoneul (OC), Lee Donghae, Kim Jongwoon, (and the other cast)
Genre = Romance, fantasy
Length = Chapter
Author = Nabilah Aulia Nst (@nabilah1015)

Disclaimer = Ini FF fantasy pertama gue :3 jadi kalo ceritanya ngawur+gak masuk akal mohon dimaklumi :3 FF ini terinspirasi dari film Twilight trus juga terinspirasi dari komik ‘Kunai Legend’. Tapi alur ceritanya beda kok. Ini alur ceritanya asli dari imajinasi aneh bin ajaib gue –” Oh ya, cast disini cuma milik tuhan, keluarganya dan dirinya sendiri. Tapi Lee Hyoneul itu original karakter hasil imajinasi gue. Fine ! sekali lagi maaf kalo banyak typo(s) nya -_- atau apapun itu. Please don’t copy paste without my permission.

Summary = “Perbedaan tak pernah menghalau kisah kita. Percayalah padaku hanya kaulah satu-satunya orang yang ku cintai dengan segenap jiwa dan ragaku tanpa memperdulikan perbedaan antara kita. Tapi aku berjanji, aku pasti bisa berubah demi dirimu”

Story is begin…
Happy reading, Guys ! ^_^



************
Aku memberanikan diriku masuk ke kamarnya. sebenarnya ini bukan kamar hyoneul. ini kamar yeoja yang bernama Kim Heejin itu. Aku duduk diujung ranjangnya. dia benar-benar mirip dengan yumi. ah, aku tak tega menggigitnya. padahal darahnya begitu harum. aiish! Park Yumi, aku benar-benar merindukanmu. Kau pasti kedinginan. aku menarik selimutnya dan menyelimuti tubuhnya.
*Jongwoon's POV end*                                                                                                                      

*Heejin's POV*
Kenapa aku tidak bisa tidur? aku mengerjapkan mataku. sudah jam 11 malam. tunggu! siapa itu? apa aku bermimpi? sedang apa dia? siapa dia? darimana dia masuk? Hyoneul! apa yang dilakukannya pada hyoneul. AAAAA! Itu pasti hantuuu!!
*Heejin’s POV end*

**************
“Hyoneul! Kajja! Kau berangkat bersamaku saja. Lagipula kantorku dan kampusmu satu arah. Kajja…” ucap Heechul dari mobilnya.

“ah, ne oppa. Gwenchanna. Aku bisa naik bus” ucap hyoneul.

“aiish, kajja! Kalau kau tak mau ikut dengan ku aku akan marah” ancamnya.

“ah, ne baiklah” lalu hyoneul pun masuk ke mobil heechul.

“kau ini. jangan menolakku. Lagipula ongkosnya bisa kau tabung. Oh ya, apa oppa mu ada menelponmu? Dia kemarin menelponku, dia mengirim uang ke rekeningku. Dia bilang itu uang jajan mu selama seminggu ini. nanti aku ambil uangnya” ucapnya.

“ah, ne. donghae oppa belum menelponku. Mungkin dia sedang sibuk” ucap hyoneul singkat.

“ah, ne kau benar. Tadi malam dia juga menelponku di waktu tengah malam. Kurasa kau sudah tidur, jadi dia menelponku” ucapnya lagi.

“ne…” hyoneul mengangguk pelan.

“bagaimana rasanya kuliah di kyunghee? Apa menyenangkan?” tanyanya.

“ah, ne sangat menyenangkan. Fasilitasnya lengkap. Aku suka sekali” ucap hyoneul.

“aku tau kau pasti lelah. Karna kuliah di fakultas kedokteran itu tak mudah. Apa kau benar-benar ingin menjadi dokter?” heechul menoleh pada hyoneul.

“ne, oppa. Aku benar-benar ingin menjadi dokter dan membantu semua orang” uacp hyoneul.

“sungguh mulia keinginanmu” heechul mengusap kepala hyoneul. Hyoneul merapikan kembali rambutnya karna sedikit berantakan akibat usapan tangan heechul.

Heechul menghenttikan mobilnya tepat digerbang kampus hyoneul. Hyoneul pun pamit pada heechul dan berterima kasih.

“gomawo oppa. Hati-hati ne” ucap hyoneul sambil melambaikan tangannya pada heechul.

“ne. belajar yang rajin” ucap heechul dari balik kaca mobilnya. Ia menutup kaca mobilnya dan segera pergi.
Hyoneul segera menuju kelasnya. Tapi saat tiba dikelas dia juga tak melihat kyuhyun. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ada panggilan masuk.

“kyuhyun!” ucap hyoneul saat melihat ponselnya. ia pun segera mengangkat telpon itu.

“yeobbosseo? Chagi-ah…” ucap hyoneul.

“hyoneul-ah… uhuk..uhuk.. eodisseo?” suara kyuhyun terdengar mengerikan. Seperti orang yang sedang batuk parah. Hyoneul yang mendengar itu langsung kaget dan khawatir.

“gwenchannayo? Aku dikampus. Kau dimana? Dirumah?” hyoneul benar-benar khawatir.

“ne, gwenchanna. Aku dirumah. Apa kau masih marah padaku?” suaranya sedikit gusar.

“ne? bagaimana bisa aku marah padamu. Aku tak bisa marah padamu. Aku akan ke rumahmu sekarang” ucap hyoneul.

“anni! Jangan! Jebal! Kau jangan ke sini..” ucapnya.

“wae? Kau sakit! Aku benar-benar mengkhawatirkanmu! Aku akan ke rumahmu” sentak hyoneul.

“andwae! Andwae chagi-ah… jeongmal gwenchanna. Aku sedang dalam masa transformasi. Jadi aku tak di izinkan untuk bertemu dengan manusia” ucapnya.

“aiish. Tapi kau sedang sakit. Bagaimana bisa aku mengacuhkanmu” ucap hyoneul semakin khawatir.

“gwenchanna. Aku hanya ingin minta maaf padamu soal kejadian waktu itu” ucapnya.

“aku sudah memaafkanmu. Aku mengerti kau adalah seorang vampire. Jadi aku memaklumi itu” ucap hyoneul.

“yak! Chagi. Jangan kuat-kuat bilang vampirenya! Nanti ada yang mendengarnya!” sentak kyuhyun.

“oh ne!” hyoneul langsung menutup mulutnya.

“kau yakin kau baik-baik saja? Suaramu terdengar mengerikan” ucap hyoneul.

“ne gwenchanna. Hyoneul-ah… bogoshipeoyo…” ucapnya pelan.

“nado bogoshipeoyo, kyuhyun-ah… cepatlah sembuh. Berapa lama masa tranformasi mu itu?”

“kurang lebih 1 bulan. Aku sudah mengirim surat izin kepada pihak kampus. Mianhae, seminggu ini aku tak bisa berada disisimu” ucapnya lemas.

“ah, ne. gwenchanna. Jangan khawatir. Aku bisa jaga diriku baik-baik” ucap hyoneul

“aku tau kau sendirian dirumah. Dan tadi malam kau tidur dengan tetanggamu kan? Kim heejin namanya” ucapnya

“ne. aku takut tidur sendiri”

“apa jongwoon masih mengganggu mu? Aiish! Vampire itu benar-benar!”

“kau jangan khawatir aku bisa jaga diriku baik-baik”

“aku ingin memelukmu…” ucapnya manja.

“nado. Aku rindu dengan sikap manjamu itu” hyoneul tersenyum.

“hehe, aku tau aku ini memang selalu dirindukan” ucapnya

“jangan kepedean! Oh, chagi-ah.. seonsaengnim sudah masuk ke kelas. Aku tutup ne” ucap hyoneul

“ah ne. fighting chagi! Mmuuuaaah! Hehe” kyuhyun tertawa kecil dari sebrang sana.

“pake cium-cium segala. I love you” ucap hyoneul pelan.

“love you too…” lalu hyoneul menutup telponnya.

Tiba-tiba ponselnya bergetar singkat. Ada pesan masuk.

From : Kyuhyun
Fighting, chagi-ah… I LOVE YOU ! Jaga dirimu baik-baik ne…

Hyoneul tersenyum membaca pesan itu. Dia pun mengeluarkan bukunya dan segera fokus ke pelajaran. Setidaknya rasa rindunya pada kyuhyun sedikit terobati.

************
bel istirahat berbunyi nyaring. Hyoneul pun segera keluar dari kelasnya untuk mencari udara segar. Dia duduk dibangku didepan kelasnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan video call. Dan itu dari kyuhyun. Hyoneul pun langsung mengangkatnya. Terlihat kyuhyun sedang tersenyum pada hyoneul.

“chagi! Aaaa! Aku merindukanmu…” ucapnya dengan ekspresi yang cukup lucu.

“hahaha! Hentikan itu. Kau membuatku malu” ucap hyoneul.

“yak! Chagi-ah, kau semakin yeoppo ne. ahaha… coba saja aku bisa mencubit pipimu” ucapnya.

“haha, kau ini. gwenchannayo? Bibirmu terluka” ucap hyoneul saat melihat ada setitik darah dibibir bawah 
 kyuhyun.

“ah gwenchanna. Memang seperti ini kalo sedang dalam masa transformasi. Aku akan kehilangan banyak darah” ucapnya sambil mengelap bibir bawahnya yang terluka.

“kau pucat sekali. Apa kau sudah makan?” tanya hyoneul.

“ne, sudah. Arrggh…” tiba-tiba kyuhyun merasa kesakitan. Dia memegang lehernya.

“chagi-ah gwenchannayo? Chagi!” hyoneul khawatir saat melihat kyuhyun terus kesakitan sambil memegangi lehernya.

“ah, gwenchanna” ucapnya pelan. Dia mencoba menenagkan dirinya.

"aiish, kau kenapa? Jangan buat aku mati penasaran disini” ucap hyoneul.

“aku baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir. Justru aku sangat khawatir padamu” ucapnya.

“jangan khawatirkan aku. Kau hanya perlu menjaga dirimu. Aku tak perlu dikhawatirkan” ucap hyoneul.

Tiba-tiba panggilannya terputus. Hyoneul langsung panik. Berulang kali ia menyambungkan video call lagi tapi tak ada respon. Dia mencoba menelpon kyuhyun tapi tak ada jawaban.

“ayo angkat! Jangan begini. Jebal” hyoneul mondar-mandir sambil terus berusaha menelpon kyuhyun.

“apa kau mengkhawatirkannya?” tiba-tiba seseorang menyapanya.

“omo! Kau membuatku kaget. Astaga” hyoneul menghela nafas.

“haha.. mianhae kalau aku membuatmu kaget. Dia baik-baik saja. Hanya dalam masa transformasi. Dan dilarang bertemu dengan manusia” ucap namja itu.

“kau tau tentangnya, jongwoon-ssi?” tanya hyoneul heran.

“ne, tentu. Aku bisa tahu hal itu” ucapnya santai. Dia meneguk sekaleng soda yang ada ditangannya.

“kenapa saat masa transformasi vampire dilarang bertemu dengan manusia?” tanya hyoneul.

“yak! Kalau bicara vampire sebaiknya jangan disini. Kajja, kita cari tempat lain” ucanya. Dia merangkul hyoneul menuju taman.

“jawab aku! Kau belum jawab aku!” sentak hyoneul saat mereka tiba ditaman.

“itu karna, emosinya sedang meluap-luap. Kalau dia mencium darah manusia, dia tak bisa mengintrol nafsunya sendiri. Makanya itu dia cukup berbahaya” ucap jongwoon.

“jadi dia menahan lapar?” tanya hyoneul.

“ne. saat masa transformasi, vampire dilarang untuk minum darah dan diminta untuk menahan hawa nafsu. Kalau ia melanggar itu, usahanya akan gagal” ujarnya.

“itu berarti sama saja dengan menggagalkan misi sendiri. Kalau ingin menjadi manusia, seorang vampire harus membiasakan diri untuk menahan hawa nafsunya” tambahnya lagi.

Hyoneul menganggukkan kepalannya. Kehidupan vampire terlalu kejam dan mencekam. Pasti itu sangat menyakitkan.

“saat dalam masa transformasi, badan akan terasa panas, apalagi pada bagian leher. Kepala terasa pusing dan kulit akan terlihat sangat pucat” ucapnya.

“oh, ne. arraseo” ucap hyoneul. Tadi kyuhyun juga merasa sakit pada lehernya. Suaranya juga terdengar serak.

“kyuhyun itu vampire yang kuat. Aku salut dengannya. Dia bisa menjaga hawa nafsunya dengan baik” ucapnya lagi.

“kau tak perlu mengkhawatirkannya. Ia baik-baik saja. Ia hanya kehilangan kekuatannya” ucap jongwoon.

“mwo? Kehilangan kekuatan? Itu berarti…” hyoneul berpikir sejenak.

“ne, dia tak bisa membaca pikiran orang lain, tak bisa berlari cepat” ucapnya.

Hyoneul mengangguk lagi. Kali ini dia benar-benar mengerti.

*jongwoon’s POV*
Dia menganggukkan kepalanya. Aku tau dia pasti sangat khawatir pada namjachingunya itu. Aku dapat membaca apa yang sedang dipikirkannya. Sejak dari tadi dia terus menanyakan, apa kyuhyun baik-baik saja? Hanya pertanyaan itu yang ada dalam pikirannya.

Aku merasa seperti kembali ke masa laluku bersama park yumi. Yumi yang dingin, penyendiri, dan polos. Dia benar-benar mirip dengan yumi. Entah kenapa, sekarang aku merasa tak tega untuk menggigitnya. Padahal misi awalku adalah mendapatkan darahnya. Aiish! Aku sungguh tak tega. Dia terlalu lembut. Aku mulai menyayanginya. Tapi aku sadar, dia telah menjadi milik bocah itu. Aku terlambat. Kalau dia bukan milik kyuhyun, aku pasti sudah merubahnya menjadi vampire agar dia bisa hidup bersama denganku. Dia sibuk dengan ponselnya. tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada pesan masuk. Dia membukanya. Ya, itu dari donghae. Oppanya yang sadis itu. Dia berhasil membuat lengan kiriku berbekas karna sayatan pisau tajamnya itu. Bahkan bekas dilenganku ini tak kunjung menghilang. Kurasa ini permanen.

Kulihat hyoneul mengetik diponselnya itu, meyakinkan pada oppanya kalau dia baik-baik saja. Jantungnya berdebar keras. Aku dapat mendengarnya dengan jelas. Dia masih takut denganku. Kenapa kau harus takut padaku? rasanya sakit sekali melihatmu takut padaku. ya, dulu yumi juga seperti ini saat pertama kali bertemu denganku. Dia terus menghindar. Tapi pada akhirnya dia menyukaiku. Huh… aku benar-benar mengingat hal itu.

Dia diam seribu kata. Hanya menatap pemandangan sekitar. Jantungnya masih berdegup kencang.

“jangan takut… aku takkan macam-macam padamu” ucapku. Aku tak tahan mendengar detak jantungnya itu.

Dia menoleh ke arahku. Aku tersenyum padanya.

“hyoneul-ah, apa kau suka bunga?” tanyaku. Aku hanya ingin memastikan siapa tahu dia juga suka bunga sama seperti yumi.

“ne. suka sekali. Makanya aku sering datang kemari untuk melihat bunga-bunga yang ada disini” ucapnya datar.

“kau suka bunga ini?” aku menjentikkan jariku dan memberinya seikat bunga tulip warna-warni. Dia tersenyum. Haha… aku bisa baca pikirannya! Ini bunga favoritnya.

“wah, aku suka sekali” dia mengambil bunga itu dari tanganku. Dia terlihat sangat senang. Dapat kulihat senyumnya. Ah, dia cantik sekali saat tersenyum.

“aku tau itu bunga favoritmu” ucapku.

“darimana kau tau?” tanyanya.

“haha, aku bisa baca pikiranmu. Jangan tanyakan bunga itu datang darimana. Aku mengambilnya dari sini” aku memegang dadaku. Dia diam. Aku tau dia benar-benar kaget saat aku memberikan bunga itu. Dan terus bertanya, darimana datangnya bunga itu?

“maksudnya?” dia menoleh kearahku. Aku tersenyum padanya.

“bunga itu dari hatiku. Kau tak perlu tanyakan dari mana datangnya bunga itu” ucapku.
*jongwoon’s POV end*

*hyoneul’s POV*
Dia seperti pesulap saja. Hanya menjentikkan jari langsung muncul bunga ditangannya. Aiish! Aku benar-benar bingung. Bagaimana caranya? Dia tersenyum padaku.

“aku tau kau suka bunga tulip,kau suka minum soda, kau suka taman, kau suka jus jeruk” ucapnya tiba-tiba. Aigoo, orang ini benar-benar!

“aku tau pasti setelah ini kau mau ke perpustakaan, lalu meminjam beberapa buku” ucapnya lagi.

“berhenti membaca pikiranku” ucapku. Aku benar-benar kesal.

“jangan marah. Nah, minum dulu” ucapnya sambil menyodorkan sekaleng soda padaku. astaga, darimana datangnya soda itu?

“sudah ku bilang, soda ini datang dari hatiku. Nah” ucapnya. dia bisa dengar aku. Aku bangkit dari tempat 
 dudukku. Tapi dia menghalangiku. Lalu dia menutup mataku.

“lepaskan!” aku terus berusaha menjauhkan tangannya dari kedua mataku.

“tenang, aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat” ucapnya.

Lalu dia membuka mataku. Waaahh… aku mengerjapkan mataku. Tiba-tiba saja sekarang aku sedang berada di sebuah taman bunga yang indah. Semuanya penuh dengan bunga tulip berwarna-warni. Aku senang sekali.

“aku akan mengajakmu ke tempat-tempat indah. Ini salah satunya. Kau suka?” tanyanya padaku. aku mengangguk pelan. Lalu dia tersenyum padaku.

“kau mau kemana lagi? Aku bisa membawamu kemanapun” ujarnya. Dia menjentikkan jarinya, lalu menyelipkan sekuntum bunga di telingaku.

“kau cantik sekali” ucapnya. aku hanya terdiam. Dia merangkulku.

“hyoneul-sii… maukah kau menemaniku menuju masa laluku? Aku benar-benar merindukan yumi. Maukah kau menemaniku berjalan-jalan? jebal…” ucapnya tiba-tiba. Dia berlutut didepanku.

To Be Continue…

1 komentar:

  1. Kasihan juga yah jongwoon,, hyoneul apa dia akn brpling dri kyu..

    Next

    BalasHapus