Cast = Cho Kyuhyun, Lee Hyoneul (OC), Lee Donghae, Kim Jongwoon, (and the other cast)
Genre = Romance, fantasy
Length = Chapter
Author = Nabilah Aulia Nst (@nabilah1015)
Disclaimer = Ini FF fantasy pertama gue :3 jadi kalo ceritanya ngawur+gak masuk akal mohon dimaklumi :3 FF ini terinspirasi dari film Twilight trus juga terinspirasi dari komik ‘Kunai Legend’. Tapi alur ceritanya beda kok. Ini alur ceritanya asli dari imajinasi aneh bin ajaib gue –” Oh ya, cast disini cuma milik tuhan, keluarganya dan dirinya sendiri. Tapi Lee Hyoneul itu original karakter hasil imajinasi gue. Fine ! sekali lagi maaf kalo banyak typo(s) nya -_- atau apapun itu. Please don’t copy paste without my permission.
Summary = “Perbedaan tak pernah menghalau kisah kita. Percayalah padaku hanya kaulah satu-satunya orang yang ku cintai dengan segenap jiwa dan ragaku tanpa memperdulikan perbedaan antara kita. Tapi aku berjanji, aku pasti bisa berubah demi dirimu”
Story is begin…
Happy reading, Guys ! ^_^
************
Aku memberanikan diriku masuk ke kamarnya. sebenarnya ini bukan kamar hyoneul. ini kamar yeoja yang bernama Kim Heejin itu. Aku duduk diujung ranjangnya. dia benar-benar mirip dengan yumi. ah, aku tak tega menggigitnya. padahal darahnya begitu harum. aiish! Park Yumi, aku benar-benar merindukanmu. Kau pasti kedinginan. aku menarik selimutnya dan menyelimuti tubuhnya.
Aku memberanikan diriku masuk ke kamarnya. sebenarnya ini bukan kamar hyoneul. ini kamar yeoja yang bernama Kim Heejin itu. Aku duduk diujung ranjangnya. dia benar-benar mirip dengan yumi. ah, aku tak tega menggigitnya. padahal darahnya begitu harum. aiish! Park Yumi, aku benar-benar merindukanmu. Kau pasti kedinginan. aku menarik selimutnya dan menyelimuti tubuhnya.
*Jongwoon's POV end*
*Heejin's POV*
Kenapa aku tidak
bisa tidur? aku mengerjapkan mataku. sudah jam 11 malam. tunggu! siapa itu? apa
aku bermimpi? sedang apa dia? siapa dia? darimana dia masuk? Hyoneul! apa yang
dilakukannya pada hyoneul. AAAAA! Itu pasti hantuuu!!
*Heejin’s
POV end*
**************
“Hyoneul!
Kajja! Kau berangkat bersamaku saja. Lagipula kantorku dan kampusmu satu arah.
Kajja…” ucap Heechul dari mobilnya.
“ah,
ne oppa. Gwenchanna. Aku bisa naik bus” ucap hyoneul.
“aiish,
kajja! Kalau kau tak mau ikut dengan ku aku akan marah” ancamnya.
“ah,
ne baiklah” lalu hyoneul pun masuk ke mobil heechul.
“kau
ini. jangan menolakku. Lagipula ongkosnya bisa kau tabung. Oh ya, apa oppa mu
ada menelponmu? Dia kemarin menelponku, dia mengirim uang ke rekeningku. Dia
bilang itu uang jajan mu selama seminggu ini. nanti aku ambil uangnya” ucapnya.
“ah,
ne. donghae oppa belum menelponku. Mungkin dia sedang sibuk” ucap hyoneul
singkat.
“ah,
ne kau benar. Tadi malam dia juga menelponku di waktu tengah malam. Kurasa kau
sudah tidur, jadi dia menelponku” ucapnya lagi.
“ne…”
hyoneul mengangguk pelan.
“bagaimana
rasanya kuliah di kyunghee? Apa menyenangkan?” tanyanya.
“ah,
ne sangat menyenangkan. Fasilitasnya lengkap. Aku suka sekali” ucap hyoneul.
“aku
tau kau pasti lelah. Karna kuliah di fakultas kedokteran itu tak mudah. Apa kau
benar-benar ingin menjadi dokter?” heechul menoleh pada hyoneul.
“ne,
oppa. Aku benar-benar ingin menjadi dokter dan membantu semua orang” uacp
hyoneul.
“sungguh
mulia keinginanmu” heechul mengusap kepala hyoneul. Hyoneul merapikan kembali
rambutnya karna sedikit berantakan akibat usapan tangan heechul.
Heechul
menghenttikan mobilnya tepat digerbang kampus hyoneul. Hyoneul pun pamit pada
heechul dan berterima kasih.
“gomawo
oppa. Hati-hati ne” ucap hyoneul sambil melambaikan tangannya pada heechul.
“ne.
belajar yang rajin” ucap heechul dari balik kaca mobilnya. Ia menutup kaca
mobilnya dan segera pergi.
Hyoneul
segera menuju kelasnya. Tapi saat tiba dikelas dia juga tak melihat kyuhyun.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Ada panggilan masuk.
“kyuhyun!”
ucap hyoneul saat melihat ponselnya. ia pun segera mengangkat telpon itu.
“yeobbosseo?
Chagi-ah…” ucap hyoneul.
“hyoneul-ah…
uhuk..uhuk.. eodisseo?” suara kyuhyun terdengar mengerikan. Seperti orang yang
sedang batuk parah. Hyoneul yang mendengar itu langsung kaget dan khawatir.
“gwenchannayo?
Aku dikampus. Kau dimana? Dirumah?” hyoneul benar-benar khawatir.
“ne,
gwenchanna. Aku dirumah. Apa kau masih marah padaku?” suaranya sedikit gusar.
“ne?
bagaimana bisa aku marah padamu. Aku tak bisa marah padamu. Aku akan ke rumahmu
sekarang” ucap hyoneul.
“anni!
Jangan! Jebal! Kau jangan ke sini..” ucapnya.
“wae?
Kau sakit! Aku benar-benar mengkhawatirkanmu! Aku akan ke rumahmu” sentak
hyoneul.
“andwae!
Andwae chagi-ah… jeongmal gwenchanna. Aku sedang dalam masa transformasi. Jadi
aku tak di izinkan untuk bertemu dengan manusia” ucapnya.
“aiish.
Tapi kau sedang sakit. Bagaimana bisa aku mengacuhkanmu” ucap hyoneul semakin
khawatir.
“gwenchanna.
Aku hanya ingin minta maaf padamu soal kejadian waktu itu” ucapnya.
“aku
sudah memaafkanmu. Aku mengerti kau adalah seorang vampire. Jadi aku memaklumi
itu” ucap hyoneul.
“yak!
Chagi. Jangan kuat-kuat bilang vampirenya! Nanti ada yang mendengarnya!” sentak
kyuhyun.
“oh
ne!” hyoneul langsung menutup mulutnya.
“kau
yakin kau baik-baik saja? Suaramu terdengar mengerikan” ucap hyoneul.
“ne
gwenchanna. Hyoneul-ah… bogoshipeoyo…” ucapnya pelan.
“nado
bogoshipeoyo, kyuhyun-ah… cepatlah sembuh. Berapa lama masa tranformasi mu
itu?”
“kurang
lebih 1 bulan. Aku sudah mengirim surat izin kepada pihak kampus. Mianhae,
seminggu ini aku tak bisa berada disisimu” ucapnya lemas.
“ah,
ne. gwenchanna. Jangan khawatir. Aku bisa jaga diriku baik-baik” ucap hyoneul
“aku
tau kau sendirian dirumah. Dan tadi malam kau tidur dengan tetanggamu kan? Kim
heejin namanya” ucapnya
“ne.
aku takut tidur sendiri”
“apa
jongwoon masih mengganggu mu? Aiish! Vampire itu benar-benar!”
“kau
jangan khawatir aku bisa jaga diriku baik-baik”
“aku
ingin memelukmu…” ucapnya manja.
“nado.
Aku rindu dengan sikap manjamu itu” hyoneul tersenyum.
“hehe,
aku tau aku ini memang selalu dirindukan” ucapnya
“jangan
kepedean! Oh, chagi-ah.. seonsaengnim sudah masuk ke kelas. Aku tutup ne” ucap
hyoneul
“ah
ne. fighting chagi! Mmuuuaaah! Hehe” kyuhyun tertawa kecil dari sebrang sana.
“pake
cium-cium segala. I love you” ucap hyoneul pelan.
“love
you too…” lalu hyoneul menutup telponnya.
Tiba-tiba
ponselnya bergetar singkat. Ada pesan masuk.
From : Kyuhyun
Fighting, chagi-ah…
I LOVE YOU ! Jaga dirimu baik-baik ne…
Hyoneul
tersenyum membaca pesan itu. Dia pun mengeluarkan bukunya dan segera fokus ke
pelajaran. Setidaknya rasa rindunya pada kyuhyun sedikit terobati.
************
bel istirahat berbunyi nyaring. Hyoneul pun segera keluar dari kelasnya untuk mencari udara segar. Dia duduk dibangku didepan kelasnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan video call. Dan itu dari kyuhyun. Hyoneul pun langsung mengangkatnya. Terlihat kyuhyun sedang tersenyum pada hyoneul.
bel istirahat berbunyi nyaring. Hyoneul pun segera keluar dari kelasnya untuk mencari udara segar. Dia duduk dibangku didepan kelasnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan video call. Dan itu dari kyuhyun. Hyoneul pun langsung mengangkatnya. Terlihat kyuhyun sedang tersenyum pada hyoneul.
“chagi!
Aaaa! Aku merindukanmu…” ucapnya dengan ekspresi yang cukup lucu.
“hahaha!
Hentikan itu. Kau membuatku malu” ucap hyoneul.
“yak!
Chagi-ah, kau semakin yeoppo ne. ahaha… coba saja aku bisa mencubit pipimu”
ucapnya.
“haha,
kau ini. gwenchannayo? Bibirmu terluka” ucap hyoneul saat melihat ada setitik
darah dibibir bawah
kyuhyun.
“ah
gwenchanna. Memang seperti ini kalo sedang dalam masa transformasi. Aku akan
kehilangan banyak darah” ucapnya sambil mengelap bibir bawahnya yang terluka.
“kau
pucat sekali. Apa kau sudah makan?” tanya hyoneul.
“ne,
sudah. Arrggh…” tiba-tiba kyuhyun merasa kesakitan. Dia memegang lehernya.
“chagi-ah
gwenchannayo? Chagi!” hyoneul khawatir saat melihat kyuhyun terus kesakitan
sambil memegangi lehernya.
“ah,
gwenchanna” ucapnya pelan. Dia mencoba menenagkan dirinya.
"aiish,
kau kenapa? Jangan buat aku mati penasaran disini” ucap hyoneul.
“aku
baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir. Justru aku sangat khawatir padamu”
ucapnya.
“jangan
khawatirkan aku. Kau hanya perlu menjaga dirimu. Aku tak perlu dikhawatirkan”
ucap hyoneul.
Tiba-tiba
panggilannya terputus. Hyoneul langsung panik. Berulang kali ia menyambungkan
video call lagi tapi tak ada respon. Dia mencoba menelpon kyuhyun tapi tak ada
jawaban.
“ayo
angkat! Jangan begini. Jebal” hyoneul mondar-mandir sambil terus berusaha
menelpon kyuhyun.
“apa
kau mengkhawatirkannya?” tiba-tiba seseorang menyapanya.
“omo!
Kau membuatku kaget. Astaga” hyoneul menghela nafas.
“haha..
mianhae kalau aku membuatmu kaget. Dia baik-baik saja. Hanya dalam masa
transformasi. Dan dilarang bertemu dengan manusia” ucap namja itu.
“kau
tau tentangnya, jongwoon-ssi?” tanya hyoneul heran.
“ne,
tentu. Aku bisa tahu hal itu” ucapnya santai. Dia meneguk sekaleng soda yang
ada ditangannya.
“kenapa
saat masa transformasi vampire dilarang bertemu dengan manusia?” tanya hyoneul.
“yak!
Kalau bicara vampire sebaiknya jangan disini. Kajja, kita cari tempat lain”
ucanya. Dia merangkul hyoneul menuju taman.
“jawab
aku! Kau belum jawab aku!” sentak hyoneul saat mereka tiba ditaman.
“itu
karna, emosinya sedang meluap-luap. Kalau dia mencium darah manusia, dia tak
bisa mengintrol nafsunya sendiri. Makanya itu dia cukup berbahaya” ucap
jongwoon.
“jadi
dia menahan lapar?” tanya hyoneul.
“ne.
saat masa transformasi, vampire dilarang untuk minum darah dan diminta untuk
menahan hawa nafsu. Kalau ia melanggar itu, usahanya akan gagal” ujarnya.
“itu
berarti sama saja dengan menggagalkan misi sendiri. Kalau ingin menjadi
manusia, seorang vampire harus membiasakan diri untuk menahan hawa nafsunya”
tambahnya lagi.
Hyoneul
menganggukkan kepalannya. Kehidupan vampire terlalu kejam dan mencekam. Pasti
itu sangat menyakitkan.
“saat
dalam masa transformasi, badan akan terasa panas, apalagi pada bagian leher.
Kepala terasa pusing dan kulit akan terlihat sangat pucat” ucapnya.
“oh,
ne. arraseo” ucap hyoneul. Tadi kyuhyun juga merasa sakit pada lehernya.
Suaranya juga terdengar serak.
“kyuhyun
itu vampire yang kuat. Aku salut dengannya. Dia bisa menjaga hawa nafsunya
dengan baik” ucapnya lagi.
“kau
tak perlu mengkhawatirkannya. Ia baik-baik saja. Ia hanya kehilangan kekuatannya”
ucap jongwoon.
“mwo?
Kehilangan kekuatan? Itu berarti…” hyoneul berpikir sejenak.
“ne,
dia tak bisa membaca pikiran orang lain, tak bisa berlari cepat” ucapnya.
Hyoneul
mengangguk lagi. Kali ini dia benar-benar mengerti.
*jongwoon’s
POV*
Dia
menganggukkan kepalanya. Aku tau dia pasti sangat khawatir pada namjachingunya
itu. Aku dapat membaca apa yang sedang dipikirkannya. Sejak dari tadi dia terus
menanyakan, apa kyuhyun baik-baik saja? Hanya pertanyaan itu yang ada dalam
pikirannya.
Aku
merasa seperti kembali ke masa laluku bersama park yumi. Yumi yang dingin,
penyendiri, dan polos. Dia benar-benar mirip dengan yumi. Entah kenapa,
sekarang aku merasa tak tega untuk menggigitnya. Padahal misi awalku adalah
mendapatkan darahnya. Aiish! Aku sungguh tak tega. Dia terlalu lembut. Aku
mulai menyayanginya. Tapi aku sadar, dia telah menjadi milik bocah itu. Aku
terlambat. Kalau dia bukan milik kyuhyun, aku pasti sudah merubahnya menjadi
vampire agar dia bisa hidup bersama denganku. Dia sibuk dengan ponselnya.
tiba-tiba ponselnya bergetar. Ada pesan masuk. Dia membukanya. Ya, itu dari
donghae. Oppanya yang sadis itu. Dia berhasil membuat lengan kiriku berbekas
karna sayatan pisau tajamnya itu. Bahkan bekas dilenganku ini tak kunjung
menghilang. Kurasa ini permanen.
Kulihat
hyoneul mengetik diponselnya itu, meyakinkan pada oppanya kalau dia baik-baik
saja. Jantungnya berdebar keras. Aku dapat mendengarnya dengan jelas. Dia masih
takut denganku. Kenapa kau harus takut padaku? rasanya sakit sekali melihatmu takut
padaku. ya, dulu yumi juga seperti ini saat pertama kali bertemu denganku. Dia
terus menghindar. Tapi pada akhirnya dia menyukaiku. Huh… aku benar-benar
mengingat hal itu.
Dia
diam seribu kata. Hanya menatap pemandangan sekitar. Jantungnya masih berdegup
kencang.
“jangan
takut… aku takkan macam-macam padamu” ucapku. Aku tak tahan mendengar detak
jantungnya itu.
Dia
menoleh ke arahku. Aku tersenyum padanya.
“hyoneul-ah,
apa kau suka bunga?” tanyaku. Aku hanya ingin memastikan siapa tahu dia juga
suka bunga sama seperti yumi.
“ne.
suka sekali. Makanya aku sering datang kemari untuk melihat bunga-bunga yang
ada disini” ucapnya datar.
“kau
suka bunga ini?” aku menjentikkan jariku dan memberinya seikat bunga tulip
warna-warni. Dia tersenyum. Haha… aku bisa baca pikirannya! Ini bunga
favoritnya.
“wah,
aku suka sekali” dia mengambil bunga itu dari tanganku. Dia terlihat sangat
senang. Dapat kulihat senyumnya. Ah, dia cantik sekali saat tersenyum.
“aku
tau itu bunga favoritmu” ucapku.
“darimana
kau tau?” tanyanya.
“haha,
aku bisa baca pikiranmu. Jangan tanyakan bunga itu datang darimana. Aku
mengambilnya dari sini” aku memegang dadaku. Dia diam. Aku tau dia benar-benar
kaget saat aku memberikan bunga itu. Dan terus bertanya, darimana datangnya bunga
itu?
“maksudnya?”
dia menoleh kearahku. Aku tersenyum padanya.
“bunga
itu dari hatiku. Kau tak perlu tanyakan dari mana datangnya bunga itu” ucapku.
*jongwoon’s
POV end*
*hyoneul’s
POV*
Dia
seperti pesulap saja. Hanya menjentikkan jari langsung muncul bunga
ditangannya. Aiish! Aku benar-benar bingung. Bagaimana caranya? Dia tersenyum
padaku.
“aku
tau kau suka bunga tulip,kau suka minum soda, kau suka taman, kau suka jus
jeruk” ucapnya tiba-tiba. Aigoo, orang ini benar-benar!
“aku
tau pasti setelah ini kau mau ke perpustakaan, lalu meminjam beberapa buku”
ucapnya lagi.
“berhenti
membaca pikiranku” ucapku. Aku benar-benar kesal.
“jangan
marah. Nah, minum dulu” ucapnya sambil menyodorkan sekaleng soda padaku.
astaga, darimana datangnya soda itu?
“sudah
ku bilang, soda ini datang dari hatiku. Nah” ucapnya. dia bisa dengar aku. Aku
bangkit dari tempat
dudukku. Tapi dia menghalangiku. Lalu dia menutup mataku.
“lepaskan!”
aku terus berusaha menjauhkan tangannya dari kedua mataku.
“tenang,
aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat” ucapnya.
Lalu
dia membuka mataku. Waaahh… aku mengerjapkan mataku. Tiba-tiba saja sekarang
aku sedang berada di sebuah taman bunga yang indah. Semuanya penuh dengan bunga
tulip berwarna-warni. Aku senang sekali.
“aku
akan mengajakmu ke tempat-tempat indah. Ini salah satunya. Kau suka?” tanyanya
padaku. aku mengangguk pelan. Lalu dia tersenyum padaku.
“kau
mau kemana lagi? Aku bisa membawamu kemanapun” ujarnya. Dia menjentikkan
jarinya, lalu menyelipkan sekuntum bunga di telingaku.
“kau
cantik sekali” ucapnya. aku hanya terdiam. Dia merangkulku.
“hyoneul-sii…
maukah kau menemaniku menuju masa laluku? Aku benar-benar merindukan yumi.
Maukah kau menemaniku berjalan-jalan? jebal…” ucapnya tiba-tiba. Dia berlutut
didepanku.
To
Be Continue…
Kasihan juga yah jongwoon,, hyoneul apa dia akn brpling dri kyu..
BalasHapusNext