Cast = Cho Kyuhyun, Lee Hyoneul (OC), Lee Donghae, Kim Jongwoon, (and the other cast)
Genre = Romance, fantasy
Length = Chapter
Author = Nabilah Aulia Nst (@nabilah1015)
Disclaimer = Ini FF fantasy pertama gue :3 jadi kalo ceritanya ngawur+gak masuk akal mohon dimaklumi :3 FF ini terinspirasi dari film Twilight trus juga terinspirasi dari komik ‘Kunai Legend’. Tapi alur ceritanya beda kok. Ini alur ceritanya asli dari imajinasi aneh bin ajaib gue –” Oh ya, cast disini cuma milik tuhan, keluarganya dan dirinya sendiri. Tapi Lee Hyoneul itu original karakter hasil imajinasi gue. Fine ! sekali lagi maaf kalo banyak typo(s) nya -_- atau apapun itu. Please don’t copy paste without my permission.
Summary = “Perbedaan tak pernah menghalau kisah kita. Percayalah padaku hanya kaulah satu-satunya orang yang ku cintai dengan segenap jiwa dan ragaku tanpa memperdulikan perbedaan antara kita. Tapi aku berjanji, aku pasti bisa berubah demi dirimu”
Story is begin…
Happy reading, Guys ! ^_^
*********
“hyoneul-sii…
maukah kau menemaniku menuju masa laluku? Aku benar-benar merindukan yumi.
Maukah kau menemaniku berjalan-jalan? jebal…” ucapnya tiba-tiba. Dia berlutut
didepanku.
Eotteokkhae? Apa yang harus kulakukan? Aiish…
bagaimana dengan kuliahku?
“mianhae, jongwoon-ssi… aku masih ada
pelajaran dikelasku” ucapku singkat. Dia tertunduk.
“ne, gwenchanna. Arraseo” ucapnya. lalu dia
kembali berdiri. “kau sukakan dengan tempat ini?” tanyanya padaku.
Aku mengangguk dan tersenyum padanya.
“maukah kau berselca denganku? Untuk kali ini
saja” ucapnya. dia mengeluarkan ponselnya. Aku mengangguk dan mulai tersenyum
manis didepan camera.
“ah, gomawo. Kau manis sekali” ucapnya.
“aku baru tau, ternyata ada bunga tulip berwarna
biru” ucapku sambil memetik sekuntum bunga tulip berwarna biru.
“bahkan aku juga bisa tunjukkan padamu bunga
tulip pelangi” ucapnya sambil tersenyum.
“eh? Jinjjayo? Memangnya ada?” aku terbelalak.
Pelangi? Warna biru itu langka apalagi pelangi.
“ada..” jawabnya singkat.
“bagaimana bisa?” ucapku.
“tak
ada yang tak mungkin didunia ini” ucapnya. dia memberikan sekuntum bunga
tulip berwarna pelangi padaku.
“waahh…
ini nyata? Indah sekali” ucapku. Aku senang sekali. Bunga ini begitu indah.
“tentu
saja nyata. Kau suka?” tanyanya.
“aku
suka sekali. Waah, cantiknya” aku masih menganga melihat bunga itu. Sungguh
indah.
“hyoneul-ah…
sebentar lagi masuk. Kajja, kita harus kembali” ucapnya. lalu dia menutup
mataku.
******************************
aigoo, benar-benar. Tiba-tiba saja aku bisa berada dikelas. Padahal tadi aku sedang ditaman bunga itu. Luar biasa. Apa kyuhyun bisa melakukan hal yang sama? Lalu, kenapa dia tak melakukan itu padaku? aiish… lee hyoneul, namjachingumu sedang sakit. Tapi kau malah berduan dengan namja lain. Kyuhyun aku merindukanmu. 1 bulan bukan waktu yang sebentar. Pasti waktu akan berjalan sangat lambat tanpamu. Aku bahkan masih memegang bunga tulip pelangi itu.
aigoo, benar-benar. Tiba-tiba saja aku bisa berada dikelas. Padahal tadi aku sedang ditaman bunga itu. Luar biasa. Apa kyuhyun bisa melakukan hal yang sama? Lalu, kenapa dia tak melakukan itu padaku? aiish… lee hyoneul, namjachingumu sedang sakit. Tapi kau malah berduan dengan namja lain. Kyuhyun aku merindukanmu. 1 bulan bukan waktu yang sebentar. Pasti waktu akan berjalan sangat lambat tanpamu. Aku bahkan masih memegang bunga tulip pelangi itu.
Tiba-tiba
ponselku berdering. Panggilan masuk dari donghae oppa. Aku segera
mengangkatnya.
“hyoneul-ah…
bagaimana keadaanmu?” tanyanya.
“aku
baik-baik, oppa. Jangan khawatir” ucapku.
“apa
jongwoon masih mengejarmu? Lalu, kyuhyun bersamamu kan?” tanyanya lagi.
“anni.
Jongwoon tak mengejarku lagi. Kyuhyun sedang dalam masa transformasi, jadi dia
tak di izinkan untuk bertemu dengan manusia. Aku tidur dirumah heejin eonni”
ucapku.
“mwo?
Kyuhyun sakit?” sentaknya.
“bukan!
Pabo! Dia sedang dalam masa transformasi!” dengusku kesal.
“apa
itu?” plaak! Aigoo. Oppaku ini pabo sekali.
“masa
transformasi itu masa dimana vampire akan berubah menjadi manusia. Mereka
dilarang bertemu dengan manusia. Mereka dilarang menghisap darah. Kalau
melanggarnya, misi mereka untuk menjadi manusia akan gagal” ucapku pelan. Aku
tak ingin ada orang lain yang tau. Karna kalau dicerna dengan akal sehat ini
sedikit tak masuk akal.
“oh,
ne. arraseo” ucapnya.
“pabo!”
dengusku.
“yak!
Aku memang tak tau!” sentaknya
“berhenti
bicara keras ditelpon! Telingaku bisa pecah! Lebih baik kau tak usah menelponku
daripada aku harus merelakan telingaku pecah”
“oke!
Aku takkan menelponmu!” ucapnya.
“ciieee,
ngambek nih ye” ucapku menggodanya.
“aiish
kau ini!” dengusnya.
“oppa,
kalau pulang jangan lupa bawa oleh-oleh. Atau kau lebih baik tak usah pulang
daripada pulang tak membawa oleh-oleh untukku” ucapku.
“kau
tenang saja. Itu urusan gampang. Jadi kau pergi ke kampus dengan siapa?”
tanyanya.
“dengan
heechul oppa” ucapku singkat.
“lalu
pulangnya?” tanyanya lagi.
“naik
bis”
“oh,
ne. jaga dirimu baik-baik ne.” ucapnya.
“ne,
oppa”
“aku
tutup. I love you”
“I
love you too oppa…” lalu sesaat kemudian dia memutuskan panggilannya.
“hyoneul-ah…
itu bunga tulip?” tanya seorang teman ku.
“ah
ne. ini tulip” ujarku.
“warna
nya unik sekali. Wah…” dia melongo melihat bunga tulip pelangi yang aku pegang.
Aku hanya tersenyum. Bunga ini akan kusimpan. Atau akan aku letakkan divas
bunga nanti.
*hyoneul’s
POV end*
************
*kyuhyun’s POV*
*kyuhyun’s POV*
Aigoo,
sudah jam 3 sore. Apa yang harus aku lakukan? Membosankan! Sudah 5 DVD drama yang
aku tonton. Sampai-sampai mataku ini rasanya perih. Aiish! Masa transformasi
sangat membosankan! Tak ada yang bisa ku kerjakan selain main games,
mendengarkan musik, menonton drama, memasak, tidur, aiish! Aku rindu hyoneul!
Aaaaaa! Apa yang harus aku lakukan. TV ku sampai panas, karna sejak dari
kemarin tak kumatikan. Aigoo, pasti tagihan listrik meningkat drastis. Darimana
aku dapat uang? Appa belum mengirim uang. Bagaimana aku mengambil uang kalau
aku tak di izinkan bertemu dengan manusia? Aku seperti dipenjara! Aaaaaaa!
BOSAN!
Kira-kira
apa yang dilakukan hyoneul? Aiish, kenapa aku tak bisa mencium keberadaanya?
Aiish kehilangan kekuatan! Sebentar lagi aku kehilangan kesadaran karna mati
bosan. Kira-kira apa yang akan terjadi bila aku pergi menemui hyoneul? Aiish!
Aaaaaaaaaaaa!
*Kyuhyun’s
POV end*
*Hyoneul’s
POV*
Aku
hanya duduk menonton TV dengan heejin eonni. Aigoo dari tadi dia tak berkedip
melihat aktor itu. Segitu cintanya dia dengan aktor itu. Ckckck…
“eon,
ganti.. bosan..” dengusku sambil merebut remote dari tangannya.
“andwae!
Sebentar lagi habis” ucapnya. matanya masih fokus pada layar televisi.
Sedangkan tangannya sibuk merogoh toples kacang yang dipegangnya. Ckck… dia
masih belum berubah.
“aiish,
eon! Bosan” dengusku lagi. Dia tetap fokus. Huwaaa! Kim heejin! Kau
menyebalkan!
“hyoneul-ah,
tadi malam aku melihat hantu” ucapnya tiba-tiba. Dia menoleh padaku dengan raut
muka serius.
“hantu?
Mana ada hantu” ucapku cuek.
“ada!
Aku yakin aku tak salah lihat! Hantu itu duduk didekat ranjangmu” ucapnya lagi.
“omo!
Eon, kau jangan mencoba menakut-nakutiku” ucapku.
“aku
serius! Aku tak berbohong!” ucapnya lagi.
“itu
hanya perasaan eon saja” aku kembali fokus ke TV, walau aku tak suka acara itu.
“terserah
kau kalau kau tak percaya. Tapi yang jelas, aku tak salah lihat” ucapnya. lalu
dia kembali mengunyah kacangnya.
Aku
hanya menghela nafas. Heejin eonni imajinasinya terlalu tinggi. Ini efek karna
terlalu banyak makan kacang. Atau efek karna kebanyakan baca komik. Aigoo…
ckck…
Tiba-tiba
ponselku berdering. Panggilan masuk! Dari kyuhyun. Wah, aku senang sekali. Aku
langsung mengangkatnya.
“ne..”
ucapku pelan.
“chagi-ya!”
teriaknya.
“yak!
Pelankan suaramu! Aiish! Telingaku bisa pecah!” bentakku.
“yak,
berhenti berbicara keras. Aku sedang menonton” ucap heejin eonni saat aku
membentak kyuhyun.
“chagi
aku booooooosaaaaaaaan! Aku bosan! Aku bosan! Aaaaa!” itu suara frustasi. Aigoo
kyuhyun, telingaku bisa pecah.
“siapa
itu? Namjachingumu?” tanya heejin eon tiba-tiba. Dia mendekat ke arahku dan
mencoba mendekatkan telinganya ke ponselku.
“chagi!
Yak! Chagi-ya! Kau dengar aku?” teriak kyuhyun.
“ne!
ne! aku dengar! Jelas sekali bahkan” dengusku.
“yak,
eon menjauhlah” aku mendorong heejin eonni agar menjauh dariku.
“aiish
kau ini” dengusnya.
“chagi
aku bosan…” dengus kyuhyun.
“aku
juga bosan. Bukan kau saja yang bosan. Aku juga” ucapku.
“ah,
tapi setidaknya rasa bosanku sedikit hilang karna mendengar suaramu” ucapnya.
“kau
sudah makan?” tanyaku.
“ne,
sudah” ucapnya.
“ciee,
ciee, cuit cuit!” heejin eon menggodaku. Aiish, eonni!
“eon,
tenang lah sedikit” ucapku.
“siapa
itu chagi?” tanya kyuhyun.
“heejin
eonni” ucapku singkat.
“oh..”
“eh?
Dia kenal aku?” ucap heejin eonni kaget
“ne.
dia tau, kau tetanggaku” ucapku singkat.
“chagi,
kajja, pasang video call mu” ucapnya manja.
“anni.
Tak perlu” bantahku.
“aiish..
ayolah” ucapnya.
“anni”
“ayolah…”
“anni”
“chagi,
apa jongwoon masih mengganggu mu?” tananya tiba-tiba.
“anni,
dia tak mengganggu ku lagi” jawabku.
“ah
syukurlah. Chagi aku kehilangan kekuatanku” ucapnya lirih.
“ne?
lalu?”
“aku
tak bisa membaca pikiran orang! Aku tak bisa mencium bau darah! Aaa! Aku
menderita!” ucapnya.
“apa
sampai separah itu? Cepatlah sembuh” ucapku.
“ne..
hanya 1 bulan. Tapi kurasa appa ku akan datang dan menjemputku untuk pergi ke
new york” ujarnya
“mwo?
New york? Berapa lama? 1 bulan? Aiish lama sekali” ucapku. Aku memanyunkan
bibirku. Heejin eonni hanya terkekeh melihat ekspresiku.
“ne,
1 bulan. Mianhae… tapi aku janji, setelah aku kembali, kita pergi bersama.
Tunggu aku ne, chagi” ujarnya.
“ne…”
aku hanya manyun. 1 bulan itu lama. Kyuhyun, aku akan merindukanmu…
“istirahatlah…
kau harus banyak istirahat” ucapku.
“ne..
saranghae..” ucapnya pelan.
“nado
saranghae…” balasku. Akhirnya dia memutuskan sambungan panggilannya.
Heejin
eonni hanya tersenyum padaku.
“namjachingu
mu itu sangat romantis” ucapnya. sambil tetap fokus pada layar TV. Aku hanya
tersenyum mendengar ucapan heejin eonni.
“ne,
tapi dia akan pergi ke new york! Lalu apa yang harus aku lakukan eon? Aaaaa! 1
bulan pergi ke new york! Aaa!” aku meremas-remas rambutku. Aiish… aku tak mau
kyuhyun pergi. Tapi aku sadar, ia harus lakukan itu demi kebaikannya.
“mwo?
1 bulan? New york? Memangnya dia sakit apa?” mata heejin eonni membulat
seketika.
“dia..
di.. dia sakit pneumotrax. Ne.. pneumotrax” ucapku. Astaga. Penyakit apa itu.
Sebenarnya kyuhyun tidak sakit. Tapi mana mungkin aku bilang pada heejin eonni
kalau kyuhyun sedang menjalani masa transformasi. Lagipula kalau aku ceritakan
semuanya, dia tetap tidak akan pernah mengerti.
“pneumotrax?
Aigoo.. itu cukup parah. Semoga dia bisa cepat sembuh ne.. kau harus
mendoakannya. Tapi kenapa kau tak menjenguknya?” tanyanya tiba-tiba. Omo! Apa
yg harus ku katakan sekarang?
“oh,
sudah kok. Dia tak bisa diganggu, jadi aku hanya bisa menelponnya” ucapku. Kali
ini berbohong lagi.
“oh,
ne.. hyoneul.. aku benar-benar melihat hantu tadi malam” ucapnya. dia merangkul
tangan kiriku.
“jinjjayo?
Itu mungkin hanya halusinasimu saja, eon” aku mencoba menenangkannya.
“aku
yakin aku tak salah lihat. Sepertinya dia seorang namja. Dia mengenakan jas
hitam. Rambutnya agak acak-acakan. Tingginya sekitar 178 cm” dia mencoba
mengingat hal yang ada dikepalanya.
“makanya,
jangan terlalu banyak menonton film horror!” aku menepuk pelan tangan kanannya.
“aiish!
Kau ini. aku serius! Tapi aku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas” ucapnya
lagi.
“makanya
kalau sebelum tidur berdoa dulu” cibirku.
“sudah!
Kenapa kau jadi menceramahi aku? Aiish…” dia merengut. Tapi toples kacang itu
tetap berada dipelukannya. Dia malah menjejalkan banyak kacang ke mulutnya.
“eon,
berhenti makan kacang. Nanti kau jerawatan” aku menarik toples itu dari
tangannya. Ia tampak cemberut saat aku melakukan itu. Haha… eonni, kau seperti
anak-anak. Hahaha…
***************************
sekarang sudah pukul 8 malam. Aku, heejin eonni dan heechul oppa sedang berkumpul diruang tengah. Heechul oppa baru saja pulang.
sekarang sudah pukul 8 malam. Aku, heejin eonni dan heechul oppa sedang berkumpul diruang tengah. Heechul oppa baru saja pulang.
“hyoneul,
ini uang jajanmu selama seminggu. Ini uang yang donghae kirimkan padaku tadi
pagi” heechul oppa menyodorkan sebuah amplop padaku. dan aku segera menerima
amplop itu.
“ah,
ne, gomawo oppa” ucapku. Heechul oppa tersenyum simpul padaku.
“heechul-ah..
apa kau pernah melihat hantu?” heejin eonni tiba-tiba bertanya. Aiish, dia
mulai lagi.
“mwo?
Hantu? Kenapa memangnya?” heechul oppa tak menoleh sedikitpun ke heejin eonni.
Dia malah sibuk dengan Iphone nya itu.
“aiish,
aku tanya, apa kau pernah melihat hantu?” sentak heejin eonni.
“kalau
hantu mungkin baru gwisin atau gumiho yang pernah kulihat langsung dengan mata
kepalaku sendiri. Wae? Kau melihat hantu?” heechul oppa menatap heejin eonni
dengan penuh tanya.
“ne,
dia namja” ucap heejin eon singkat.
“eeuum,
kalau namja mungkin saja vampire?” alisnya naik.
“omo!
Kau jangan menakutiku. Vampire? Memangnya ada?” heejin eon tampak ketakutan.
Tunggu! Vampire? Jinjjayo? Apa benar heejin eonni melihat vampire? Apa itu
kyuhyun? Apa… jongwoon?
“tentu
saja ada. Aku pernah melihat langsung. Ah, sudah lah.. aku lelah” heechul oppa
bangkit dari sofa dan berjalan ke kamarnya.
Vampire?
Jadi heejin eon melihat vampire? Jongwoon kah?
“kau
melihat vampire eon?” tanyaku pada heejin eonni yang masih diam seribu kata dan
mematung.
“mollayo…
tadi malam aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Aku yakin pada saat itu
aku tidak sedang bermimpi” ucapnya. dia menggigit jari telunjuk nya.
“tenangkan
dirimu eon…” aku mengelus punggung heejin eonni. Dia hanya mengangguk pelan.
***************************
aku menarik selimutku. Kulihat heejin eonni masih belum bisa tertidur.
aku menarik selimutku. Kulihat heejin eonni masih belum bisa tertidur.
“eon,
sebelum tidur berdoalah. Aku tidur duluan ne. aku benar-benar mengantuk”
ucapku.
“ah,
ne. jja.. tidurlah” ucapnya singkat. Akupun memejamkan mataku dan mulai
terlelap dalam tidurku.
*Hyoneul’s
POV end*
*Heejin
POV*
Aku
memejamkan mataku dan berdoa, agar kejadian semalam tak terulang lagi. Akupun
mulai terlelap. Tiba-tiba sekarang aku sedang berjalan disebuah gang.
Keadaannya sangat sepi. Hanya aku yang berjalan disini. Aku terus berjalan. Aku
merasa seperti ada yang mengikutiku dari belakang. Tapi aku tak memperdulikannya.
Aku terus berjalan. Keringat dingin mulai mengucur dikeningku. Lalu tiba-tiba
kakiku serasa beku. Kakiku terkunci. Langkah ku terhenti. Aku mencoba
melangkahkan kakiku. Tapi tetap tak bisa. Kenapa ini? aku tak bisa bergerak.
Tiba-tiba ada yang memegang kedua bahuku. Omo! Rasanya jantungku mau copot.
Seorang namja. Matanya merah menyala memiliki gigi taring yang sangat tajam.
Dia mendesah dileherku. Dan…. Aaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrgggggh!
*heejin
POV end*
*jongwoon
POV*
Aigoo…
yeoja ini bangun! Aku segera bersembunyi dibawah kasurnya. Astaga! Sedikit
lagi! Usahaku untuk minum darah gagal lagi! Argh!
“huh,
mimpi apa itu? Vampire?” ucapnya. dia mengelap keringatnya. Lalu dia memegang
leher kirinya.
“huh..
hanya mimpi. Heejin… ini hanya mimpi” dia kembali merebahkan tubuhnya dan
kembali terlelap.
Aargh!
Gagal lagi! Sedikit lagi aku berhasil menggigitnya. Kim heejin kau hebat
sekali. Aiish… padahal lehernya sudah berbekas karna taringku sudah menyentuh
kulit lehernya. Aku duduk di pinggir ranjangnya. Dari sini aku dapat melihat
hyoneul. Dia sedang tertidur sangat lelap. Dia sedang mimpi indah bersama
namjachingunya itu. Aiish, segitu cintanya dia pada namja itu sampai-sampai
terbawa ke dalam mimpi.
Darah
kim heejin ini sungguh wangi. Aku tak tahan. Aiish, kim jongwoon. Lihatlah! Kau
sudah berhasil membuat lehernya berbekas. Dua lubang yang cukup dalam. Baiklah,
kim heejin kali ini kau aman. Tidurlah. Kalau ku lihat-lihat, kau manis juga.
Kkkkk~
*Jongwoon
POV end*
*****************************
*author’s POV*
*author’s POV*
Heechul
baru saja selesai bersiap. Dia segera menuju ke ruang makan. Di sana sudah ada
heejin dan hyoneul.
“omo!
Noona! Ini apa, eoh?” tanya heechul saat melihat bekas luka dileher kiri
noonanya.
“memangnya
apa?” melirik ke leher kirinya.
“apa
ini sakit?” heechul menyentuh bekas itu perlahan.
“anni.
Tak sakit sama sekali. Apa ini ya? Aku rasa aku tak terluka” ucapnya.
“noona,
ini aneh sekali” ucap heechul.
“sudahlah.
Jja, makanlah, sudah jam 7. Hyoneul, kau juga harus berangkatkan? Jadi cepat
habiskan sarapanmu” ucap heejin.
“ah,
ne eon” hyoneul segera melahap rotinya. Sedangkan heechul masih bertanya-tanya.
Tapi dia segera menghabiskan sarapannya.
Setelah
selesai sarapan, heechul dan hyoneul segera berangkat. Begitu juga dengan
heejin. Dia harus segera bersiap untuk pergi kerja.
“lubang
apa itu ya? Aneh sekali” ucap heechul.
“ah,
ne. itu aneh sekali. Aku harus mencari tahu” ucap hyoneul.
“ne,
kau benar. Tapi dia tak merasakan sakit sedikitpun. Itu sungguh aneh” heechul
mengernyitkan alisnya.
************************
*hyoneul POV*
*hyoneul POV*
Aku
sedang diperpustakaan. Aku benar-benar penasaran dengan bekas luka yang ada
dileher heejin eonni jadi aku berniat untuk membaca lebih banyak buku agar aku
tahu jawabannya. Berbagai buku telah ku buka dan kubaca. Tapi hasilnya nihil.
Aku masih berkutik dirak buku. Tiba-tiba jongwoon muncul didepanku.
“omo!
Kau mengagetkanku saja” aku menghela nafas sejenak.
“hehe,
mianhae…” dia cekikikan sendiri. Ya, dia berhasil mengagetkanku.
“sedang
apa?” tanyanya. Aku hanya diam. Aku yakin, tanpa perlu bertanya padaku dia
pasti sudah tahu. Diakan bisa baca pikiran orang. Kenapa harus bertanya.
*hyoneul
POV end*
*jongwoon
POV*
Aigoo..
anak ini sedang mencari tahu tentang bekas luka dileher kim heejin. Itu bekas
gigitan ku. Aiish, jangan sampai dia tahu kalau aku yang melakukan itu. Aigoo,
tubuh kim heejin ternyata sangat lemah. Sampai-sampai berbekas seperti itu. Apa
yang harus kulakukan sekarang?
To
Be Continue…
Knpa heejin tidak mati yah, apa karena jongwoon hanya sedikit menghsap darahnya,lalu apa dia juga akn mnghisap kmbli drah heejin,
BalasHapusNext thor, fighting : )
Hehehe,knp yah? Hmmm... Tungguin next nya yah ;) tapi mian, sepertinya ff ini gk author lanjut lagi. Karna sudah kehilangan ide untuk lanjutannya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus