Cast = Cho Kyuhyun, Lee Hyoneul (OC), Lee Donghae, Kim Jongwoon
Genre = Romance, fantasy
Length = Chapter
Author = Nabilah Aulia Nst (@nabilah1015)
Disclaimer = Ini FF fantasy pertama gue :3 jadi kalo ceritanya ngawur+gak masuk akal mohon dimaklumi :3 FF ini terinspirasi dari film Twilight trus juga terinspirasi dari komik ‘Kunai Legend’. Tapi alur ceritanya beda kok. Ini alur ceritanya asli dari imajinasi aneh bin ajaib gue –” Oh ya, cast disini cuma milik tuhan, keluarganya dan dirinya sendiri. Tapi Lee Hyoneul itu original karakter hasil imajinasi gue. Fine ! sekali lagi maaf kalo banyak typo(s) nya -_- atau apapun itu. Please don’t copy paste without my permission.
Summary = “Perbedaan tak pernah menghalau kisah kita. Percayalah padaku hanya kaulah satu-satunya orang yang ku cintai dengan segenap jiwa dan ragaku tanpa memperdulikan perbedaan antara kita. Tapi aku berjanji, aku pasti bisa berubah demi dirimu”
Story is begin…
Happy reading, Guys ! ^_^
***********
*Kyuhyun’s
POV*
Aku baru
saja ingin melangkahkan kakiku ke sepeda motorku. Tapi tiba-tiba tenggorokanku
terasa panas. Rasanya seperti terbakar. Bahkan sekarang tubuhku terasa panas.
Ada apa ini? apa aku akan kehilangan taringku lagi? Arrgh.. panas sekali.
Sakit… aku bahkan tak mampu untuk berdiri. Mataku mulai perih. Ada apa ini?
arrgh… rasanya seperti terbakar…
Akhirnya
ku urungkan niatku untuk pergi ke kampus. Aku berjalan dengan lemas ke kamarku.
Jendela kamarku terbuka lebar dan cahaya matahari masuk ke kamarku tanpa
hambatan. Aku duduk diatas kasurku. Dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat
tubuhku begitu bersinar bila terkena sinar matahari. Ada apa denganku? Apa aku
sedang dalam masa transformasi? Apa aku akan berubah menjadi manusia? Pikiranku
terus bertanya-tanya. Tapi rasa sakit itu tak kunjung membaik. Malah semakin
sakit. Aku meringkuk diatas kasurku. Aarrggh… ini benar-benar sangat sakit.
Bahkan sakit sekali. Rasanya aku ingin menceburkan diriku ke dalam air es agar
panasnya menghilang. Rasa sakit ini sama persis seperti apa yang kurasakan saat
aku kehilangan cakarku. Pertanda apa ini?
*Kyuhyun’s
POV end*
*Author’s
POV*
Bel
masuk berbunyi nyaring. Seluruh mahasiswa segera masuk ke kelasnya
masing-masing. Hyoneul hanya duduk termenung dibangkunya. Ia sebenarnya mulai
merasa khawatir dengan kyuhyun. Beberapa saat kemudian dosen masuk dan memulai
pelajaran hari ini.
Berjam-jam
telah berlalu, tapi kyuhyun tak juga datang. Hyoneul sudah tak konsen lagi ke
pelajaran. Pikirannya hanya tertuju pada kyuhyun. Apa yang sedang dilakukannya?
Kenapa dia tak masuk? Kemana dia? Pertanyaan itu sejak dari tadi terbesit
dibenak Hyoneul.
*Author’s
POV end*
*Hyoneul’s
POV*
Sudah
istirahat. Dia benar-benar tak datang. Aku hanya terduduk lemas dibangkuku. Tak
ada yang ingin kulakukan. Aku mencoba mendengar percakapan ketiga temanku yang masih berada dikelas.
Sepertinya mereka membicarakan kyuhyun.
“kyuhyun
kenapa tidak masuk? Aku merindukan wajah tampannya itu..” ucap salah satu
temanku yang duduk didekat jendela.
“ne.
apa karna kemarin? Apa karna pertengkaran itu?” temannya menyambung
pembicaraan. Tunggu! Pertengkaran apa? Pertengkaran dengan jongwoon kah? Aku
terus mendengarkan mereka.
“ne,
mungkin saja. Tapi kurasa, namja yang bertengkar dengannya kemarin bukan namja
biasa. Ah… namja itu juga tampan” ucap yang satunya lagi.
“ne.
kau benar. Namja itu tak kalah tampan. Sorot matanya begitu serius. Dia type
namja yang sexy! Aaah! Aku bisa gila”
Aku
mulai gila mendengar ucapan mereka. Mereka bilang jongwoon tampan? Apanya yang
tampan. Dia begitu mengerikan. Tiba-tiba seorang temanku yang bernama Josung
masuk dan menghampiriku.
“Hyoneul.
Ada seorang namja yang ingin bertemu
denganmu. Dia mahasiswa dari fakultas ekonomi. Dan dia sekarang berada
diperpustakaan. Kau bisa menemuinya. Ia sedang menunggumu” ucapnya rada
berbisik.
“mwo?
Siapa namanya? Aku tak pernah kenal dengan mahasiswa fakultas ekonomi” ucapku
datar.
“ayolah
hyoneul. Aku temani kau ke perpus. Kajja” josung menarik tanganku tapi aku
menahannya.
“ne,
baiklah kalau kau tak mau. Aku akan suruh dia kemari” ucap josung lalu pergi
keluar kelas.
“hyaa!
Josung-ah! Josung! Yaaak!” aku berteriak memanggilnya. Tapi dia tak
memperdulikan teriakanku. Siapa namja yang dimaksud Josung? Aiish anak itu
menyebalkan.
*Hyoneul’s
POV end*
*Author’s
POV*
Josung
pun pergi meninggalkan hyoneul. Ia segera pergi ke perpustakaan kampus.
“dia
tak mau kesini. Kau saja yang menemuinya. Dia dikelas. Kelasnya berada didekat
laboratorium ilmiah” ucap josung pada seorang namja.
“oh,
ne. baiklah. Gomawo ne, josung-ssi” ucap namja itu sambil menepuk pundak
josung. Lalu dia segera pergi meninggalkan perpustakaan.
*************
“permisi,
benarkah ini kelas Lee Hyoneul?” ucap seorang namja bertubuh tinggi saat ia
tiba di kelas Hyoneul. Tapi orang yang ia cari tidak terlihat.
“ne.
benar. Wae?” seorang yeoja berkacamata menghampirinya.
“aku
ada perlu dengannya. Apa kau tau dia pergi kemana?” tanyanya lagi
“oh,
biasanya Hyoneul pergi ke taman. Coba kau pergi ke taman. Sepertinya dia sedang
berada disana” ucap yeoja berkacamata itu.
“ah,
ne. baiklah. Gamshahamnida” namja itu membungkukkan badannya lalu pergi ke
taman.
“bukankan
itu namja yang kemarin? Kenapa dia datang kesini?” seorang yeoja berbisik-bisik
pada temannya saat namja itu lewat didepannya.
Namja
itu berjalan ke taman. Berharap orang yang dia cari ada disana. Dan saat tiba
ditaman, ia menghela nafas lega karna orang yang dicarinya berada disitu.
“annyeong..”
ucap namja itu. Hyoneul kaget saat seseorang menyapanya.
“kau!
Sedang apa kau!” teriak hyoneul.
“ssstt…
jangan begitu. Aku kesini hanya ingin melihatmu” ucap namja itu.
“enyah
kau!” ucap hyoneul.
“kau
kesepiankan? Jadi aku datang kesini untuk menemanimu” ucap namja itu lagi.
“cih!
aku takkan mau dekat-dekat dengan vampire mengerikan sepertimu!” ucap Hyoneul
lalu dia beranjak dari tempat duduknya. Tapi namja itu menarik tangannya.
“haha..
kenapa kau bersikap seperti ini padaku? oh ya, kemana namjachingumu itu? Ah,
aku tau. Dia sekarang sedang meringis kesakitan dirumahnya. Kurasa sebentar
lagi dia akan mati” ucap namja itu.
“apa
katamu? Lepaskan! Mau apa kau datang kesini!” hyoneul berusaha melepaskan
tangannya dari genggaman namja itu.
“ayo
duduk. Oh, ya. Sekarang aku resmi menjadi mahasiswa kampus ini. jadi aku bisa
menemuimu setiap hari” ucapnya dengan tatapan tajam. Namja itu menarik hyoneul.
Dan hyoneul akhirnya duduk kembali ditempatnya semula.
“kenapa
kau selalu menggangguku?” tanya hyoneul.
“karena
kau takdirku. Aku takkan melepaskanmu. Apalagi jatuh dipelukan namja lain.
Makanya aku sangat membenci namjachingumu itu. Dia merebutmu dariku. Jebal.
Jangan tinggalkan aku lagi…” namja itu memeluk hyoneul.
“aaaa!
Awas kau! Apa maksudmu? Aku takdirmu? Awas kau! Jangan sentuh aku!” hyoneul
memberontak.
“kau
tau? Kau itu takdirku. Tapi kenapa kau seperti ini? aku mencintaimu…” ucap
namja itu. Ia tertunduk.
“apa
maksudmu jongwoon-ssi? Aku benar-benar tak mengerti” ucap hyoneul.
“kau
benar-benar mirip dengan kekasihku dimasa lalu. Aku tak menyangka saat pertama
kali melihatmu. Kupikir kekasihku hidup kembali. Tapi ternyata kau dimensi yang
lain dari dirinya. Kau benar-benar mirip dengannya. Aku benar-benar
merindukanmu” ucapnya lirih. Dia meneteskan air matanya.
*Author’s
POV end*
*Hyoneul’s
POV*
Apa
maksudnya? Aku mirip dengan kekasihnya? Dia menangis? Dia kenapa? Kenapa
tiba-tiba berubah?
“dulu
aku punya seorang kekasih yang sangat kucintai. Namanya Park YuMi. Walau kami
berbeda, tapi aku sangat mencintainya. Aku seorang vampire. Sedangkan ia hanya
manusia biasa. Tapi dia juga begitu mencintaiku. Tapi suatu malam dia baru
pulang dari Osaka. Dia pulang tengah malam dan sendirian. Dia menyetir mobilnya
sendirian. Malam itu hujan turun sangat deras. Dan dia benar-benar lelah. Ia
hilang kendali. Lalu mobilnya menabrak sebuah pohon dipinggir jalan dan ia
tewas seketika. Aku benar-benar sedih. Aku tak dapat mengelakkan takdir. Aku
hanya bisa menangis melihatnya sudah tak bernyawa lagi. Sebenarnya aku ingin
menghisap darahnya dan merubahnya menjadi vampire agar dia bisa hidup kekal
bersamaku. Tapi dia menolaknya. Dia bilang dia belum siap bila menjadi vampire.
Dan aku mengerti akan hal itu. Banyak yang harus ia pikirkan. Dia harus
memikirkan perasaan kedua orang tuanya dan juga saudara-saudaranya. Aku begitu
sedih kehilangannya. 100 tahun aku hidup sendirian tanpanya. Sampai saat ini
akhirnya aku menemukannya kembali. Walau sebenarnya bukan dia. Tapi setidaknya
dia berada dalam dimensi yang lain. Dan kaulah yeoja yang mengingatkanku
padanya…” ujarnya. Ia menceritakan kekasihnya. Ia terus menangis. Sesekali ia
menatapku. Aku tak menyangka. Jadi
inilah alasan kenapa ia selalu mengikutiku. Ternyata aku mirip dengan
kekasihnya dimasa lalu.
“bisakah
aku menatapmu sekali saja. Aku ingin menatap wajahmu lebih jelas. Aku
benar-benar merindukan kekasihku. Izinkan aku menatap wajahmu” ucapnya. aku
menoleh ke arahnya. Dia menatapku dengan sendu. Air matanya jatuh dipipinya
saat menatapku. Sepertinya dia benar-benar sedih.
“kau
benar-benar mirip dengannya. Mata, hidung, bibir, dagu, pipi, semuanya sangat
mirip. Awalnya kupikir Park YuMi hidup kembali. Ternyata bukan. Kau bukan Park
YuMi. Tapi gomawo. Kau telah muncul dihadapanku. Setidaknya rasa rinduku pada
Yumi bisa sedikit terobati” ucapnya lagi. Aku menunduk.
“aku
benar-benar merindukannya. Aku ingin pergi menyusulnya. Tapi aku tak bisa. Aku
mencoba bunuh diri. Tapi tetap saja tak bisa. Aku kekal. Aku benar-benar sedih.
Aku terus menangis dipemakamannya. Aku pikir aku bermimpi. Karna orang yang
sangat kucintai telah tiada. Tapi ini nyata. Aku benci takdir. Takdir
menghancurkan segalanya. Park yumi… aku merindukanmu” dia menangis. Kali ini
tangis nya pecah. Dia menunduk. Aku tak tahan melihatnya menangis. Akhirnya aku
memberanikan diriku untuk menyentuh tangan dinginnya. Berharap ia akan berhenti
menangis. Aku megusap pelan tangan kanannya. Dia menoleh kearahku.
“aku
tau kau sudah menjadi milik kyuhyun. Hatiku sakit saat melihatmu begitu takut
padaku. apa aku benar-benar mengerikan? Aku hanya ingin melihat yumi ku
kembali. Tapi aku sadar, kalau kau bukanlah yumi. Bahkan aku rela megikutimu
kemanapun. Bahkan aku rela mendaftar ke kampus ini agar aku dapat melihatmu.
Kau park yumi ku dimasa depan. Mianhae, kalau aku membuatmu takut. Aku tak
bermaksud menakutimu” dia menggenggam tanganku. Tangannya dingin sekali.
“seharusnya
aku tak muncul dihadapanmu agar kau tak sedih lagi” ucapku.
“takdir
telah menentukan semuanya. Aku juga tak menyangka kalau takdirku seperti ini.
aku tak menyangka akan menemukan yumi lagi. Semua karna takdir. Aku tak dapat
membaca dan menebak takdir. Tapi garis takdir talah menggambarkan semuanya.
Sebenarnya aku lelah hidup didunia ini. aku ingin istirahat. Tapi aku tak bisa
mengelakkan takdirku sebagai seorang vampire yang hidup kekal. Aku telah
berubah menjadi vampire dari 400 tahun yang lalu. Pada saat itu aku juga
manusia biasa sepertimu. Tapi seorang vampire datang menggigitku. Aku tak dapat
mengelak. Dan akhirnya dia merubahku menjadi vampire. Aku tak mengerti kenapa
dia tak membunuhku saja. Justru aku sangat menderita menjadi seperti ini dan
menjalani takdir seperti ini. aku lelah. Tapi aku hanya bisa menjalani
semuanya. Aku ingin menyusul orang tuaku. Aku ingin menyusul yumi ku. Tapi
semua percuma. Berbagai cara telah kulakukan untuk mengakhiri hidupku. Tapi tak
pernah berhasil” ujarnya.
“Kyuhyun
itu vampire alami. Dia memang terlahir sebagai vampire. Dan dia bisa berubah
jadi manusia jika ia
menginginkan itu. Jika aku bisa menjadi manusia, aku akan
merubah diriku menjadi manusia dan bunuh diri agar aku bisa menyusul yumi ku.
Tapi semua percuma. Berbagai ramuan sudah ku minum agar aku bisa kembali lagi
menjadi manusia. Tapi ternyata aku tak bisa. Kyuhyun itu manusia setengah
vampire. Didalam tubuhnya mengalir setengah darah vampire dan darah manusia.
Dan dia sungguh beruntung” ujarnya.
Oh,
aku mengerti sekarang. Lama-lama aku bisa menjadi gila. Aku tak pernah
menyangka ternyata ada cerita seperti ini. aku juga tak menyangka kalau aku
akan bertemu dengan vampire. Tapi, itulah takdir. Tuhan telah menggambarkan
semuanya dalam garis takdir.
“ah,
mianhae hyoneul-ah… aku jadi bercerita panjang lebar” ucap jongwoon. Dia
menghapus air matanya.
“ah,
ne. gwenchanna. Nan arraseo. Aku tau kau pasti sedih sekali kehilangan kekasihmu.
Pasti kau sangat lelah menjalani semua ini” ucapku.
“ne.
bahkan sangat lelah. Ah, sebentar lagi masuk kan? Pergilah.. gomawo kau mau
mendengarku” ucapnya. dia tersenyum manis padaku. aku pun segera
meninggalkannya.
*************
*Kyuhyun’s
POV*
Kenapa
masih sakit? Aku tak tahan. Bagaimana dengan hyoneul? Kenapa aku tak bisa
mengatahui keberadaanya? Biasanya mudah sekali untuk mencium darahnya. Kenapa
aku tak bisa mencium darahnya sekarang? Pasti kekuatanku melemah. Aku bahkan
tak bisa pergi kemanapun. Aku tak bisa menggunakan kekuatanku. Apa perlu aku
telpon appa? Ah, tidak. Aku yakin nanti malam pasti keadaanku membaik. Tapi,
apa hyoneul masih marah padaku?
*Kyuhyun’s
POV end*
*Hyoneul’s
POV*
Aku
pulang ke rumahku. Hari ini aku terpaksa naik bis untuk pulang ke rumah. Ya,
aku sendirian lagi. Huh, menyebalkan. Saat aku sampai didepan rumah, tiba- tiba
seseorang datang menghampiriku.
“Hyoneul-ah!”
aku menoleh kebelakang. Dan kulihat heejin eonni sedang berjalan ke arahku.
“eon,
wae?” tanyaku.
“aku
ingin memberikan ini pada oppa mu. Apa dia dirumah?” tanyanya padaku. dia
menyodorkan map.
“oppa
pergi ke Beijing. Memangnya apa itu? Apa sangat penting?” tanyaku. Dia berjalan
mendekatiku.
“oh,
oppa muu pergi lagi. Anni, ini tidak terlalu penting. Jadi kau sendirian lagi?”
tanyanya.
“ne.
aku sendirian, eon. Aku sungguh menyedihkan” ucapku manyun
“haha…
don’t worry! Kau bisa tidur bersama eon. Berapa lama oppa mu di Beijing?”
tanyanya lagi.
“seminggu”
ucapku datar tanpa ekspresi.
“wah,
kalau gitu selama seminggu kau tidur dirumah eon saja. Eon sedang kesepian”
ucapnya girang.
“apa
tidak merepotkan?” aku ragu. Aku rasa lebih baik aku tidur dirumah daripada
harus merepotkan orang lain.
“gwenchanna.
Santai… lagipula eon senang kalau kau tidur dirumah eon” dia merangkulku
hangat. Aku hanya mengangguk pelan.
“ya
sudah. Cepat ganti baju mu. Lalu makan. Oh ya.. makan dirumah eon saja. Pasti
kau belum makan kan?” tanyanya.
“eh,
anni eon. Aku makan di cafĂ© itu saja. Aku tak mau merepotkanmu” ucapku.
“ah,
jangan begitu. Daripada makan diluar, mending uangnya kau simpan. Jangan
malu-malu. Kau sama sekali tak merepotkan” ucapnya.
“ah,
ne baiklah. Nanti aku ke rumah eon. Tapi aku ganti baju dulu ne” ucapku. Dia
mengangguk dan tersenyum padaku. lalu ia pulang ke rumahnya.
Heejin
eonni benar-benar baik. Aku beruntung punya tetangga sepertinya. Aku segera
mengganti bajuku. Lalu aku langsung pergi ke rumah heejin eonni.
Aku
menekan bel rumahnya. Lalu seseorang membukakan pintunya. Dan ternyata yang
membukakan pintunya adalah Heechul oppa –dongsaengnya heejin eonni-.
“annyeong
oppa” sapaku ramah pada heechul oppa.
“ah,
hyoneul. Sudah lama tak melihatmu. Kau semakin tinggi saja” ucapnya. dia
mengusap rambutku pelan.
“hehe,
masa sih? Apa heejin eon dirumah?” tanyaku
“ne,
dia didalam. Masuklah.” Dia mempersilahkan aku masuk. Lalu tak lama heejin eon
pun datang.
“hyoneul.
Kajja makan!” ucapnya. dia menarik tanganku dan membawaku ke ruang makan.
Dia
menyiapkan sepiring nasi untukku. Lalu dia mengeluarkan semua makanannya. Aku
merasa malu sekarang. Hehe… tapi aku sudah biasa makan dan tidur disini. Heejin
eon sudah kuanggap sebagai eonni ku sendiri.
“makanlah.
Jangan malu-malu” ucapnya.
“ne,
eon” ucapku malu-malu.
“oppa
mu kemana?” ucap heechul oppa.
“oh,
oppa sedang pergi ke Beijing. Dia akan pergi seminggu ini” ucapku.
“mwo?
Aigoo.. oppa mu itu benar-benar sibuk. Aku bahkan sudah 1 bulan tak berjumpa
dengannya” ucapnya.
“maklumlah..
donghae itu benar-benar sibuk” ucap heejin eonni.
“oppaku
itu benar-benar sibuk sampai-sampai dia tega meninggalkan ku sendirian dirumah”
ucapku.
“haha…
kalau kau sendirian dirumah, kau kan bisa tidur disini. Lagipula noona masih
punya satu tempat tidur kosong untuk kau tidur. Ya kan noona?” ucapnya sambil
menoleh ke heejin eon yang sedang sibuk dengan daging panggang nya.
“ne.
malam ini kau bisa tidur disini bersamaku” ucap heejin eonni.
“aku
juga bisa mengantarmu ke kampus tiap pagi. Sekalian pergi kerja” ucap heechul
oppa.
“ah,
ne oppa” ucapku.
************
“hyaa, apa kau sudah punya namjachingu” heejin eon tiba-tiba bertanya padaku.
“hyaa, apa kau sudah punya namjachingu” heejin eon tiba-tiba bertanya padaku.
“eh,
wae? Kenapa eon tiba-tiba menanyakan itu?” aku terus menatap laptopku. Ada
tugas yang harus ku selesaikan. Dan ini sudah pukul 9 malam jadi aku harus
menyiapkannya.
“aku
hanya ingin tau. Pasti kau sudah punya namjachingu kan?” tanyanya lagi.
“hehe,
ne sudah” ucapku malu-malu.
“hahaha…
dongsaeng eon sudah punya namjachingu sekarang. Siapa namanya? Apa dia tampan?”
tanyanya lagi. Sepertinya dia penasaran sekali.
“pokoknya
dia namja terbaik” ucapku singkat.
“yak,
apa salahnya kalau kau beri tau aku tentangnya” ucapnya.
“haha,
nanti aku kenalkan dia padamu. Aku harus fokus pada tugasku ini” ucapku.
“aiish..
kau ini. apa dia ada menelponmu?” dia mengambil ponselku dan melihat isi
ponselku.
“aiish,
eon kembalikan” aku berusaha meraih ponselku darinya. Tapi dia tak
memberikannya padaku.
“apa
kodenya? Kenapa ponsel harus pakai kode? Aiish… beri tau aku apa kodenya”
ucapnya.
“hahaha….
Shireo!” haha. Ponselku memang terkunci. Dia berusaha membukanya. Tapi tak juga
berhasil.
“apa
kodenya?” dia mulai frustasi. Haha, heejin eonni belum berubah juga. Dia masih
seperti dulu. Rasa ingin tahu nya tak pernah hilang.
“aku
takkan memberitahu kodenya padamu. Wleee..” aku mengejeknya. Dia benar-benar
kesal. Haha, ekspresinya lucu sekali.
“memangnya
ada rahasia apa didalam ponselmu ini sampai-sampai aku tak boleh melihatnya,
eoh?” tanyanya.
“pokoknya
ada rahasia” ucapku.
“tunggu,
tunggu. Siapa ini? Cho… Kyuhyun? Siapa cho kyuhyun? Apa dia namjachingumu?” dia
melihat wallpaper depan ponselku. Ya, aku menulis namanya disudut kiri atas
ponselku.
“aiish,
eon kau terlalu banyak bertanya” ucapku lalu aku merampas ponselku dari
tangannya.
“dia
pasti namjachingu mu kan? Tunjukkan fotonya padaku. ayolah…” dia merengek manja
padaku.
“shireo.
Aiish, eon aku harus menyelesaikan ini” ucap ku.
“ah,
ya ya. Baiklah” dia akhirnya berhenti menggangguku. Dia merebahkan badannya ke
kasurnya.
Malam
ini aku memutuskan untuk tidur dirumahnya. Heejin eon memang punya dua tempat
tidur dikamarnya. Jadi aku bisa tidur ditempat tidur yang satunya lagi.
“aku
tidur ne. cepat tidur. Jangan begadang” ucapnya. dia menarik selimutnya.
“ne,
aku sudah selesai” aku menutup laptopku dan merebahkan tubuhku ke kasur.
“kau
harus berjanji padaku. nanti kau harus kenalkan namjachingu mu yang bernama cho
kyuhyun itu padaku” ucapnya. ini sedikit mengancam sepertinya.
“ne.
tenang saja. Aku akan beritahu eon nanti” ucapku. Aku menarik selimutku dan
segera tidur.
*Hyoneul’s
POV end*
*Jongwoon’s
POV*
Apa
dia takut tidur sendiri dirumahnya? kenapa dia tidur di rumah tetangganya? Aku
sekarang sedang duduk atap sebuah rumah. Memandangnya dari sini. Dia
benar-benar mirip dengan park yumi. Kenapa sekarang aku menjadi tak tega
dengannya? Padahal aku sangat ingin merubahnya menjadi vampire agar dia bisa
hidup kekal bersamaku. Tapi aku sadar, dia tak mencintaiku. Dia hanya mencintai
cho kyuhyun. Lagipula cho kyuhyun juga seorang vampire. Tapi kemana anak itu?
Kenapa dia taka da disekitar hyoneul? Apa dia sakit? Oh, mungkin dia sedang
berada pada masa tranformasi. Ya, kalau sedang dalam masa transformasi menjadi
manusia, dia tak di izinkan untuk berjumpa dengan manusia. Andai aku juga bisa
menjadi manusia, aku juga ingin kembali menjadi manusia. Aku lelah hidup
seperti ini.
“sedang
apa kau? Mengintai hyoneul?” suara yang taka sing. Ya, kyuhyun! Aku hanya diam.
Dia duduk disampingku.
“apa
yang kau inginkan, eoh? Kenapa kau terus mengganggu hidupnya? Jangan buat dia
tertekan! Dia merasa tertekan! Kau menghancurkan hidupnya!” bentaknya padaku.
“aku
tak pernah menekannya. Dia itu takdirku. Aku tak bisa meninggalkannya” ucapku.
“mwo?
Takdir? Jangan bicara takdir didepanku!” sentaknya.
“dia
itu takdirku” ucapku singkat.
“apa
maksudmu? Jangan harap kau bisa merebutnya dariku” ucapnya.
“kau
tak bisa membaca pikiranku? Bukankah kau uga bisa membaca pikiran seseorang?
Apa kau sakit? Kemana kekuatanmu itu?” tanyaku. Sepertinya anak ini benar-benar
tak bisa membaca pikiranku. Aku juga merasa dia sedang sakit.
“aku
sedang dalam masa transformasi. Tapi jangan pernah kau sentuh dia! Atau kau
akan mampus ditanganku!” bentaknya.
“hahaha…
cho kyuhyun, cho kyuhyun. Bagaimana bisa kau melindungi hyoneul kalau kau
sendiri dilarang bertemu dengan manusia? Hahaha… manusia tidak bisa mengelak
dari vampire. Bahkan jika aku menggigitnya sekarang dia takkan bisa mengelak”
tawaku meledak. Dasar bocah! Ya, bocah ini ternyata sedang dalam masa
transformasi. Itu berarti aku bisa mendekati hyoneul. Lagipula oppanya yang
sadis itu sedang pergi keluar negeri. Hahaha…
“aku
takkan membiarkanmu menggigitnya!” hahaha… dia benar-benar bocah. Aku juga
takkan menggigit lee hyoneul. Aku hanya ingin kembali ke masa laluku. Aku
takkan tega bila harus menggigitnya. Lagipula hyoneul sudah menjadi milik bocah
ini.
“aku
takkan mengigitnya. Tenang saja. Aku hanya ingin kembali ke masa laluku” ucapku
lalu aku pergi meninggalkannya. Dasar pabo! Dia pasti benar-benar bingung
sekarang. Hahaha.. dia kehilangan kekuatannya untuk membaca pikiran orang lain.
Jadi aku yakin dia tak tahu apa yang kumaksud.
To
Be Continue…
Jdi dia bgtu krena kekasih nya sngat mirip dgn hyoneul... lalu apa kyu akan mampu mrubh drinya benar2 mnjdi seorang manusia.
BalasHapusOk, next Thor.. fighting : )